DPD LDII Kabupaten Jember bersama Relawan Ecoenzym Nusantara menggelar kegiatan pelatihan eco enzym dengan menggandeng Relawan Ecoenzym Nusantara di Ponpes Al-Manshurin, Patrang pada Jumat (4/8). Pelatihan dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Kerja Bersama Bhakti Untuk Negeri menjelang Rakernas DPP LDII di bulan November nanti.
Pelatihan diikuti santri pondok dengan melibatkan pengurus dan dewan guru pondok. Dalam sambutannya, Ketua DPD LDII Jember Akhmad Malik Afandi menuturkan LDII Jember memiliki tiga pondok pesantren yang menghasilkan sampah tidak kurang dari 50 kilogram setiap hari, termasuk sampah yang berasal dari kulit buah dan sayuran.
“Tentu ini adalah masalah yang harus diselesaikan sehingga bisa memberikan solusi baik secara lingkungan maupun kesehatan,” tuturnya.
Selain itu, Malik menambahkan LDII memiliki delapan bidang kontribusi untuk bangsa, salah satunya adalah lingkungan hidup, “Maka pelatihan eco enzym ini sebagai upaya kita bersama dalam memanfaatkan sampah menjadi manfaat dan barokah,” ujar Malik.
Senada dengan Malik, Grosi sebagai pemateri dari Relawan Ecoenzym Nusantara mengapresiasi terhadap upaya LDII yang fokus dalam menciptakan kebersihan lingkungan di lingkungan pondok pesantren.
“Kami mengembangkan teori dari Dr. Rosukon tentang sampah jadi berkah lewat kegiatan sosial, yang bisa memperdayakan perempuan dan menggunakan limbah organik yang biasanya dibuang dan tercampur di TPS dan TPA. Tujuannya agar bisa kami pilah dan menjadi berkah dengan membuat eco enzim,” terangnya.
Ia juga mengatakan eco enzim bisa terbuat dari kulit buah dan sayur dapur, yang bisa didapat dari kalangan ibu rumah tangga, “Ibu rumah tangga sebagai salah satu penyumbang terbesar sampah organik di TPA Pakusari. Sehingga dengan pengelolaannya ini, tidak sampai membusuk di TPS atau TPS dan kami bisa menghemat pengeluaran keluarga,” kata Grosi
Menurutnya, adanya eco enzym juga bisa memberi banyak manfaat, yaitu untuk kesehatan, pertanian, dan rumah tangga. Selain itu, bisa memberi manfaat ekonomi pada masyarakat.
“Nantinya tidak hanya berhenti di eco enzym, kita juga bisa menghasilkan produk turunannya dengan membuat sabun batang untuk badan, hand body, shampo, atau yang lainnya,” imbuhnya.