Menyikapi tahun politik pada 2024, Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso tegaskan bahwa LDII selalu mengedepankan rasionalitas dalam pemilu.
“LDII jika memilih pimpinan itu secara rasionalitas,” ujarnya.
Rasionalitas tersebut berimplikasi pada kebebasan individu dalam menentukan pilihan politiknya.
“Saudara-saudara memilih pimpinan itu adalah hal yg biasa dan saya tidak punya hak untuk menentukan apa yang mereka pilih tapi mereka akan memilih dengan rasionalitasnya,” jelasnya.
Chriswanto juga menerangkan bahwa politik adalah sebuah kompetisi. Menurutnya kompetisi adalah hal yang biasa. Tapi jangan sampai kompetisi tersebut menjadi hal yang dapat merusak bangsa ini.
“Saudara-saudara jangan sampai hal tersebut merusak bangsa ini sehingga kita melalaikan hal yg lebih penting yakni mencintakan SDM Indonesia,” terangnya.
Menurutnya dalam era tahun politik saat ini, silahturahim merupakan hal yang sangat penting.
“Silaturahim menjadi penting karena bisa menjadi wahana untuk menentramkan situasi,” ujarnya.
Chriswanto juga menganjurkan kepada warga LDII untuk lebih bijak dalam menyikapi era tahun politik ini.
“Jangan sampai era politik ini merusak bangsa ini sehingga kita melalaikan hal yg lebih penting
Yakni mencintakan SDM Indonesia,” terangnya
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan bangsa adalah dengan menjaga tali silaturahim. Agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih kuat.
“Saya berharap kepada saudara-saudara supaya forum silaturahmi ini akan menjadi silaturahmi yg dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah antarormas,” ujarnya.
Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutan Silaturahim Syawal yang diadakan oleh DPW LDII Jawa Timur dengan tema “Membangun Silaturahim untuk Menguatkan Ukhuwah dan Meneguhkan Tegaknya NKRI“, Kamis (18/5) di Aula Pondok Sabilurrosyiddin Annur, Gayungan, Surabaya.
Dalam kesempatan yang sama. Ketua DPW LDII JATIM, Amrozi Konawi menyampaikan bahwa silaturahim dapat menjadi sarana untuk mewujudkan kembali kesatuan dan persatuan bangsa.
“Negara Indonesia telah merdeka selama 78 tahun. Untuk mempertahankan hal itu perlu diadakan silaturahim ini untuk mewujudkan kembali rasa kesatuan dan persatuan,” ujarnya. (ysy)