Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) terus berupaya membangun kualitas sumberdaya manusia (SDM) profesional religius dengan menyiapkan generasi yang unggul dan berkarakter. Hal itu merupakan salah satu kontribusi LDII untuk bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Kontribusi tersebut seperti dilakukan LDII Kediri yang menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) selama dua hari, 30 dan 31 Juli 2022, di Bumi Perkemahan Kosambiwojo, Wonosalam, Jombang.
Acara tersebut diikuti oleh ratusan kader Pemuda LDII dari PC LDII se-Kediri Raya dan dihadiri Dewan Penasehat DPD LDII Kota Kediri dan Kabupaten Kediri.
Wakil Ketua LDII Kota Kediri, Agus DS membuka sekaligus memberi sambutan kepada peserta LDK. Ia mengungkapkan, SDM profesional religius ialah memiliki ilmu dan kepahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam berdasarkan Alquran dan Alhadits serta berakhlaqul karimah.
“Selain itu, di jiwa generasi muda memiliki mental kemandirian guna memperoleh keterampilan profesi, agar dapat memperoleh mata pencahariaan dan mampu melaksanakan pekerjaannya secara professional dan produktif,” paparnya.
Pelaksanaan LDK ini sebagai tindaklanjut implementasi Delapan Bidang Pengabdian LDII untuk bangsa di bidang Pendidikan. Ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau keahlian dalam kepemimpinan agar terbentuk karakter pribadi yang kuat.
“Seorang pemimpin itu supaya bisa memiliki jiwa seperti semboyan dari Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani,” imbuhnya.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kompetensi generasi muda LDII Kediri Raya dalam menjawab tantangan perkembangan zaman. Selain itu LDK diharapkan bisa menjadi bekal dalam proses regenerasi atau persiapan calon-calon pemimpin generasi mendatang.
Kegiatan LDK tersebut juga menghadirikan narasumber Sekretaris LDII Jawa Timur Bambang Raditya Purnomo yang memberikan motivasi Pemuda LDII sebagai kader organisasi.
“Pemuda LDII haruslah menjadi pemuda yang berkualitas, yang bisa diandalkan untuk kaderisasi organisasi di masa mendatang,” ungkap Raditya.
Menurutnya, terdapat empat syarat untuk menjadi kader organisasi yang berkualitas, yaitu memiliki kredibilitas tinggi, berani, siap meluangkan waktu untuk berorgansiasi dan memanfaatkan potensinya untuk keberlangsungan organisasi.
“Siapkanlah dirimu dengan sebaik-baiknya sebelum dijadikan sebagai pemimpin dan teladan bagi orang lain,” pungkasnya.
Wakil Ketua LDII Kabupaten Kediri, Yoyok Dwi Sasongko juga berkesempatan memberikan materi perihal pentingnya tata krama dan akhlaqul karimah bagi pemuda yang berkualitas. Ia menjelaskan tata krama begitu penting dalam diri pemuda. Secerdas apapun pemuda, tanpa punya tata krama, maka kehadirannya tidak akan bisa diterima orang lain, bahkan ditolak.
“Latihan Dasar Kepemimpinan Pemuda LDII Kediri Raya ini bertujuan untuk membentuk karakter pemuda yang bertata krama dan berakhlaqul karimah kepada siapapun dan dalam keadaan apapun sehingga dapat menjadi teladan untuk pemuda lainnya,” tambah Yoyok.
Ketua LDII Kabupaten Kediri, Agus Sukisno yang berkesempatan menutup acara LDK, mendorong Pemuda LDII agar meningkatkan kepercayaan diri, sebab masing-masing Pemuda LDII itu sudah memiliki kemampuan.
“Pemuda LDII sudah mempunyai modal akhlaqul karimah, tingkatkan kefahaman agama dan tinggal siapkan diri untuk tampil di hadapan publik,” jelasnya.