Pengurus DPW LDII Provinsi Jawa Timur diterima Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Jawa Timur Maruli Hutagalung didampingi Asisten Intelijen (Asintel) Edy Birton di Kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Rabu (3/5).
Dalam pertemuannya Ketua DPW LDII Jawa Timur Amien Adhy memperkenalkan pengurus harian DPW LDII Jawa Timur kepada Maruli Hutagalung. Selain itu Amien juga melaporkan bahwa DPW LDII Jawa Timur dalam waktu dekat akan mengadakan penyuluhan hukum kepada warga LDII dan sekaligus membentuk kader sadar hukum.
“Dan kami mohon Pak Maruli dan Pak Birton mungkin habis lebaran kami ada acara tentang penyuluhan keluarga sadar hukum. Kami mengundang Pak Maruli dan Pak Birton sebagai narasumber,” pungkas Amien.
Amien berharap hubungan dan komunikasi antara LDII dan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur bisa terjalin dengan baik, dan bisa diteruskan ke generasi berikutnya sehingga komunikasi tidak terputus sampai disini.
Menanggapi hal itu, Maruli mengapresiasi dan mendukung rencana kegiatan LDII tentang penyuluhan kesadaran hukum kepada masyarakat. Untuk itu ia akan menugaskan Asintel sebagai narasumber.
Maruli yang pernah menjabat Kajati Papua memiliki tekad untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu. Bahkan ia menceritakan pernah mengusut dan memenjarakan 44 anggota DPRD Papua Barat terkait kasus korupsi.

“Saya hobinya nahan orang. Tapi yang salah loh, yang korupsi loh. Makin dia melawan, makin saya lawan,” kata Maruli.
Akibat sikapnya tersebut Maruli tak lepas dari aksi ancaman teror baik terhadap diri maupun keluarganya. Namun tekadnya tidak pudar. Ia berkeyakinan bahwa takdir, hidup, mati, ada di tangan Tuhan yang Maha Kuasa dan bertanggungjawab serta siap menghadapi resiko atas pekerjaan yang diembannya, termasuk dilengserkan dari jabatannya.
“Kebanyakan para pejabat belum siap lengser, dimutasi, pensiun! Kalau saya tidak pernah takut, mau copot silakan. Ada enggak pesawat yang enggak turun, pasti turun kan? Begitu juga dengan pejabat pasti turun. Presiden Soeharto enggak mau turun, dituruninkan. Pesawat enggak mau turun ya meledak di atas,” tuturnya.
Maruli ingin memberikan pembelajaran dan kesadaran kepada masyarakat agar bekerja dengan baik dan jujur. “Kita aja yang bekerja baik masih ada yang menilai nggak baik, apalagi kita kerja nggak baik,” pungkasnya.
Oleh karena itu, Maruli juga mengajak para stafnya agar bekerja dengan baik dan tidak main suap jika tidak ingin masuk penjara.
Menurut Amien Adhy, keberanian Maruli inilah yang bisa ditularkan pada ke generasi muda. Bekerja jujur, memberantas korupsi dengan apapun resikonya. (Sofyan Gani)
Jadi penasaran, seperti apakah keluarga yang sadara hukum itu.