Kesehatan adalah karunia yang tak ternilai. Banyak orang beranggapan, tanpa kesehatan, nikmat apapun akan terasa hambar. Jutaan, bahkan milyaran rupiah dapat melayang hanya untuk membeli kesehatan saat sakit. Karena itu, tak heran jika banyak orang menginvestasikan tak sedikit uangnya untuk menjaga tubuh tetap sehat, baik melalui gizi, olahraga, hingga vitamin dan obat-obatan.
Tak hanya itu, Islampun juga mengajarkan umatnya untuk menjaga kesehatan. Banyak sekali perintah Allah dalam Al-Quran dan tuntunan Rasulullah SAW dalam Al-Hadits yang berisi tentang perawatan kesehatan dan pengobatan, yang mungkin masih belum begitu banyak diketahui orang.
Inilah yang menjadi dasar diadakannya Seminar Ilmiah Islam dengan mengusung tema ‘Kesehatan dalam Perspektif Islam’ kerjasama DPD LDII Kota Surabaya dan Pondok Pesantren Sabilurrosyidin bertempat di Aula lantai 3 Gedung DPW LDII Jawa Timur, Sabtu (16/4).
Salah satu panitia Ega Candra Fauriza menjelaskan tentang latar belakang dan tujuan acara tersebut untuk mengenalkan nilai-nilai kesehatan yang diajarkan dalam Islam. “Sebagai tenaga medis Islam, sudah semestinya kami memahami (nilai-nilai kesehatan dalam perspektif Islam),” jelas mahasiswa semester empat Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut.
Selain menambah wawasan kesehatan dalam perspektif Islam, kami juga melatih diri untuk dapat beramar ma’ruf (mengajak pada kebaikan) seperti yang diperintahkan Nabi Muhammad SAW. Diharapkan, rekan-rekan panitia dapat mengajak teman-temannya.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Sekretaris DPD LDII Kota Surabaya dr. Heris Setiawan memberikan materi Kesehatan dalam Perspektif Islam. Semua disampaikan dengan gamblang, lengkap dengan contoh-contoh nyata dalam kehidupan. Salah satu yang ditekankan adalah kesehatan adalah nikmat luar biasa yang sering dilupakan manusia.
“Banyak yang kurang menyadari bahwa kesehatan adalah nikmat yang luar biasa, dan semestinya dijaga dan dimanfaatkan untuk menunjang ibadah. Namun, justru banyak yang menyia-nyiakan hikmah nikmat sehat yang dimiliki justru untuk melakukan aktivitas yang cenderung jauh dari urusan ibadah. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Sabda Nabi Muhammad SAW, ada dua nikmat yang kebanyakan manusia dirugikan olehnya, yaitu nikmat sehat dan sempat,” jelas dokter yang berdinas di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya tersebut.
Para peserta yang berjumlah 30 orang berlatar belakang tenaga medis maupun paramedis ini pun terlihat sesekali menulis di buku catatan, untuk mencatat keterangan yang dianggap penting dari paparan narasumber.
Dalam seminar tersebut peserta juga mendapatkan materi tentang Menjaga Kesehatan Jantung yang dipaparkan oleh dr. Rio Azadi. Ia menjelaskan beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan jantung.
“Penyakit jantung kini tidak hanya didominasi usia lanjut saja. Banyak ditemukan pasien yang masih tergolong muda, namun sudah menderita penyakit jantung,” terang Rio.
Hal tersebut, menurut Rio, sedikit banyak disebabkan karena gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, jarang olahraga, hingga kebiasaan makan makanan berlemak yang berlebihan. “Karena itu, gaya hidup sehat mutlak diperlukan sebagai langkah awal pencegahan penyakit jantung,” jelas dokter yang kini menjalani pendidikan spesialis penyakit dalam di RSUD Dr. Soetomo tersebut.
Di tiap sesi, panitia menyediakan waktu untuk tanya jawab di penghujung pemaparan materi. Beberapa pertanyaan diajukan peserta, baik yang berhubungan secara langsung dengan judul materi, maupun yang sedikit di luar topik, tapi masih dalam ranah medis. Harapan kegiatan ini, peserta pun bisa mendapat tambahan ilmu medis yang bisa bermanfaat untuk diri dan lingkungan terdekatnya.
Penulis: Riko Lazuardi
Editor: Widi Yunani