Kupang (28/6) – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII LDII Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kota Kupang, pada Kamis, 24 Juni 2021.
Kegiatan rutin 5 (lima) tahunan ini bertujuan memilih ketua baru periode 2021-2026, dan menetapkan delapan program prioritas dalam mendukung program kerja pemerintah secara nasional maupun di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ketua DPW LDII Nusa Tenggara Timur Mustafa Beleng yang terpilih kembali untuk periode 2021-2026 menuturkan, visi dan misi utama LDII secara nasional adalah, mendukung semua program pemerintah baik menjaga keamanan bangsa dan negara, maupun pembangunan di sektor ekonomi, sosial, budaya, toleransi, pertanian, dan teknologi digital sering perkembangan zaman.
Salah satunya, ikut memberantas penyebaran virus Covid-19, penanganan stunting dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat dalam berbagai sektor seperti, pendidikan dan pertanian.
Tema yang diambil dalam Muswil VII ini adalah “Penguatan SDM Profesional Religius untuk Ketahanan dan Kemandirian Bangsa Menuju NTT Maju dan Sejahtera.”
Muswil ini memberikan pembekalan kepada peserta dengan narasumber dari Kesbangpol Provinsi NTT, Polda NTT dan MUI NTT. “Kita juga mendukung bagaimana program pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, khususnya membantu pencegahan dan penanganan pandmei Covid-19 saat ini,” ujarnya.
Hadir memberikan pembekalan dalam Muswil LDII NTT yang diadakan di Hotel Sylvia, Kupang itu antara lain Kepala Bakesbangpol Prov. NTT Ir.Yohanes Oktavianus,MM, Kompol Muhajid Kossah,SE,MM dari Polda NTT dan Ketua MUI NTT Drs.H.Abdul Kadir Makarim.
Dalam menerapkan protokol kesehatan, praktiknya dengan mewajibkan warga NTT yang berada dibawah naungan LDII wajib menerapkan lima M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
“Rekomendasi kita salah satunya adalah, bagaimana peran warga LDII mendukung program pemerintah misalnya terkait dengan stunting atau penanganan Covid-19 yang masih merebak,” tutur Mustafa.
Lebih lanjut, Ketua LDII NTT terpilih periode 2021-2026 ini juga mengemukakan bahwa, sebagai lembaga dakwah, LDII memiliki visi dan misi serta delapan program utama pengabdian.
Pertama tentang wawasan kebangsaan, salah satu yang dilaksanakan adalah, anggota LDII NTT mengikuti tausiah kebangsaan yang diselenggarakan oleh DPP LDII, dengan narasumber Wakil Ketua Umum MUI Pusat.
Kedua adalah pendidikan, dijelaskan, selain pendidikan keagamaan juga ada pendidikan profesionalisme dan kompetensi atau keahlian pada bidang tertentu, serta pendidikan secara umum. Program lainnya adalah pendidikan teknologi digital, agar dalam pemanfaatannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris DPP LDII Wahyu Setiono mengatakan, DPP LDII dalam keorganisasian di daerah tidak mengintervensi proses pemilihannya. Akan tetapi, dari sisi program kerja dalam rangka mendukung pemerintah baik dibidang pendidikan, ekonomi, pertanian, pertahanan, keamanan, dan bela negara, DPP LDII akan terus memantau, sehingga program-program kerja di daerah dapat berjalan sesuai harapan pemerintah dan masyarakat.
Salah satu contohnya adalah, melakukan gerakan penanganan pandemi Covid-19 dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat seperti UMKM. “Kita sejalan dengan pemerintah, semakin kita punya kelembagaan yang merata dan luas ke daerah-daerah, tentunya dukungan terhadap program pemerintah pun berjalan lebih baik,” tutur Setiono.
LDII memiliki delapan program pengabdian, mulai dari wawasan kebangsaan, pendidikan, ekonomi, pertanian dan ketahanan pangan. Bidang pertanian, LDII sedang mengembangkan kluster pertanian berbasis teknologi digital. “Nah ini program-program yang kita kembangkan, sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah,” tegasnya lebih lanjut.
Pihaknya berharap, hasil Muswil LDII NTT yang kembali memilih Mustafa Beleng sebagai ketua untuk masa bakti 2021-2026, terus mengembangkan visi dan misi LDII dengan tetap memegang teguh semangat kebhinekaan, dan mementingkan kesejahteraan masyarakat [joe/d86].