Presiden RI Joko Widodo telah mengumumkan pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Jumat (30/12) di Istana Negara, Jakarta, didampingi oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Kabar tersebut disambut baik oleh rakyat Indonesia, termasuk Ormas Islam LDII. Meskipun PPKM sudah dicabut, DPP LDII meminta masyarakat tetap berhati-hati dengan waspada, menjaga kesehatan dan kebersihan.
“Tidak ada ruang publik yang bisa dipastikan aman dari virus, termasuk di masa endemi ini. Untuk itu masyarakat harus tetap menjaga kebersihan. Mencuci tangan dengan sabun usai berkegiatan dan sebelum makan, sebagai upaya menjaga kesehatan,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, Kamis (5/1). Menurutnya, kebiasaan memakai masker saat pandemi lalu perlu dilanjutkan sebagai upaya pencegahan.
Menurutnya, kebiasaan baru atau new normal memang tak bisa dihindari. Manusia harus beradaptasi dan hidup berdampingan dengan virus, Covid-19 sekalipun. Ia mencontohkan, kasus Covid-19 di China naik kembali, karena virus tak bisa sepenuhnya menghilang, “Umat manusia harus makin meningkatkan imunnya, dengan gaya hidup sehat,” tuturnya.
Baginya kesehatan menjadi mahal bila masyarakat mengabaikan kebersihan, “Sehat sendiri itu bisa dibangun dengan istirahat cukup, menjaga pola makan, mengkonsumsi vitamin. Dan tentu saja berolahraga. Dengan demikian imunitas terjaga,” papar KH Chriswanto.
Ia juga meminta pemerintah juga memastikan virus tidak menyebar melalui kedatangan wisatawan, “Tidak hanya wisatawan dari negeri China, tapi negara-negara lain. Virus tak mengenal batas negara ataupun ras,” imbuhnya. Bila hanya menyasar satu negara, negeri ini terjebak mengikuti sinopobia yang dilakukan negara-negara lain, yang justru merusak persahabatan antarbangsa.
LDII juga meminta agar pemerintah tetap dan terus memfasiltasi melanjutkan vaksinasi sampai booster gratis, hingga mencapai 80% penduduk. “Kami siap membantu pemerintah mensosialisasikan dan melancarkan vaksinasi booster,” tegas Chriswanto.
Sementara itu pakar epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, berharap pemerintah mengetatkan pemeriksaan virus Covid-19. Senada dengan Ketua Umum DPP LDII, ia menyarankan skrining bukan hanya menyasar satu negara.
Dicky mengatakan Covid-19 merupakan virus yang sudah menjadi pandemi global. Dengan begitu, kebijakan tersebut juga harus diterapkan terhadap semua negara. “Indonesia perlu memperkuat skrining atau pengetatan kriteria masuk dari negara yang berpotensi mengalami lonjakan subvarian Covid-19, dan berlaku untuk umum,” kata dia.
Lebih lanjut, Dicky juga mengimbau agar masyarakat terus menerapkan kebiasaan yang baik, dengan mengenakan masker. Menurutnya, meskipun pandemi Covid-19 telah melandai di Indonesia, menggunakan masker mencegah virus memasuki tubuh secara langsung.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi mengatakan pencabutan PPKM langkah yang tepat bagi pemerintah. Hal ini menjadi momentum untuk bangkit bersama pasca pandemi Covid-19.
“Indonesia dapat melewati pandemi Covid-19 tak lepas dari kerja keras pemerintah dan masyarakat yang dengan sadar mematuhi penerapan protokol kesehatan. Selain menerapkan protokol kesehatan, para tokoh agama dan masyarakat juga saling mendoakan untuk kebaikan bangsa Indonesia agar terlepas dari pandemi Covid-19. Semua itu merupakan bentuk ikhtiar bersama,” ujarnya.
KH Amrodji juga mengapresiasi pemerintah yang fokus melakukan percepatan vaksin Covid-19 dengan menggandeng elemen masyarakat, termasuk dengan ormas Islam seperti LDII. Menurutnya, dengan dilakukan percepatan vaksinasi akan tercapai kekebalan komunal atau herd immunity.