Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Jawa Timur melakukan terobosan-terobosan dalam meningkatkan perekonomian di lingkungan masjid dan warga sekitar. Salah satunya LDII mendirikan Usaha Bersama (UB) di setiap Masjid binaan LDII.
“UB lahir pada 1998 pada saat terjadi krisis moneter. Musim paceklik tersebut LDII membuat suatu gerakan gotong royong ekonomi dengan menyediakan berbagai kebutuhan sembako yaitu UB,” kata Dewan Pembina Pokja UB DPP LDII, Ashar Budiman, pada sambutannya di Pelatihan Peningkatan Kinerja SDM Pengelola UB se-Jawa Timur, Sabtu (25/2).
Saat ini perekonomian Indonesia sudah membaik dan persaingan semakin ketat. Dalam menghadapi itu, Ashar menegaskan pengurus UB ilmunya harus diupgrade agar mampu bersaing dalam era ekonomi digital ini.
Sebagai pengurus UB, ia menghimbau agar memiliki karakter 6 thabiat luhur, menjaga kepercayaan, bekerja dengan cerdas, dan saling membantu perekonomian umat.
Pelatihan yang digelar di Aula Ponpes Wali Barokah Kediri itu mengupas tentang kunci sukses penjualan, membuat kontrak perjanjian, rencana pemasaran (marketing plan), rencana bisnis (business plan), dan ekonomi syariah.
Sementara itu, Ketua Pokja UB DPP LDII Andri Krisnanto mengatakan salah satu peningkatan penjualan ialah soal branding dan packaging product. “Kripik pisang tanpa packaging dengan kripik pisang yang sudah dipackaging tentunya memiliki nilai yang berbeda,” kata Andri.
Produk dengan packaging menarik dilengkapi barcode dan tanggal kadaluarsa tentunya akan mudah diterima di swalayan. “Packaging dan branding sebagai pemikat pembeli dan menyampaikan pesan produk kita ke pembeli,” imbuhnya.
Andri juga mengajak para pengusaha mulai dari usaha mikro hingga atas agar terdaftar di BPOM dan bersertifikasi halal MUI agar menjadi produk syariah.
Penulis: Sofyan Gani
Editor: Widi Yunani