Hj Sri Tresnahati, Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPP LDII, memberikan tips mendengar aktif untuk ibu-ibu sebagai bekal dalam kehidupan berkeluarga. Pembekalan berupa Seminar dengan tema “Bunda Cintailah Dirimu Membuat Hidupmu Bermakna” yang diadakan oleh Wanita LDII di Aula Al Karim Sugio, Lamongan, Minggu (13/11).
“Seorang Ibu harus bisa menjadi pendengar aktif untuk keluarganya, baik anak maupun suaminya,” ujarnya.
Wanita yang pernah berkuliah di Jurusan Psikologi Universitas Indonesia ini menyampaikan, bahwa seorang ibu merupakan manusia super yang melakukan beberapa peran dalam sekali waktu. Mulai dari menjadi orang yang romantis untuk suaminya, seorang ahli akutansi untuk mengatur keuangan keluarga dan pekerja keras untuk membantu perekonomian keluarga.
“Dengan melakukan banyak peran, ibu akan mengalami kelelahan secara mental maupun fisik maka coba untuk melakukan self love dan berhak untuk bahagia,” ujarnya.
Mencintai merupakan kebutuhan dasar manusia, baik mencintai diri sendiri dan orang lain. Mencintai diri sendiri bukan berarti egois atau pun narsistik, tapi mencintai diri sendiri apa adanya berarti dapat menerima segala kelebihan tanpa merasa tinggi hati. Namun di sisi lain juga berlapang dada untuk merangkul semua kekurangan tanpa ditutupi.
“Dengan menyikapi kehidupan kita akan dapat dimulai dengan menerima diri kita terlebih dahulu, baik kekurangan maupun kelebihan,” ucap Tresnahati.
Untuk menanggulangi kelelahan fisik dan berbagai stres yang dialami oleh ibu, ia memberikan tips mengatasi nya. Kelelahan fisik dan psikis yang dialami ibu adalah wajar, meminta bantuan kepada siapa saja ketika kesulitan sangat dianjurkan, berproses untuk memperbaiki diri agar menjadi yang lebih baik dan mencintai diri sendiri.
Seorang ibu juga perlu menjadi pendengar aktif. Dampak mendengar aktif adalah ibu akan merasakan perasaan anak ketika mendengarkan dan anak akan merasa lebih diayomi karena masalah yang dihadapi tersampaikan secara langsung baik lewat sikap maupun perasaan Ibu. Lebih lanjut, mendengar aktif bisa menjadi kunci membangun hubungan yang baik agar anak lebih merasa diperhatikan secara sikap maupun perasaan.
“Dengan menjadi pendengar aktif, kita akan merasakan diri kita seolah oleh merasakan apa yang dialami oleh lawan bicara kita. Seorang pendengar aktif juga memiliki sikap dengan menatap langsung dengan ketulusan, keteduhan dan penerimaan. Tidak hanya sikap, tapi wujud fisik serta fikiran serta perasaan sudah siap menjadi pendegar aktif,” terang Tresnahati.