DPP LDII dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, Kamis (17/2). Penandatangan MoU secara hibrid ini disaksikan oleh perwakilan pengurus DPW se-Indonesia, serta diikuti sejumlah tim BSI di beberapa titik studio.
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menyambut baik kerja sama antara LDII dan PT BSI ini. Menurutnya, masalah ekonomi yang berkaitan dengan syariah itu merupakan sebuah kebutuhan bagi lembaga dakwah atau lembaga Islam. Sebab, keberadaan ekonomi syariah dan keuangan syariah merupakan sebuah upaya untuk menuju kepada kesempurnaan hidup di dunia untuk menjadi paripurna dalam menetapi agama Islam menuju kehalalan. Keberadaan PT. BSI bisa menjadi motor dalam penguatan dan pengembangan ekosistem keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia.
“Maka, kami sangat bersyukur, dengan demikian kerja sama ini saya berharap bisa saling menguntungkan, saling menguatkan, untuk kita sama-sama berkembang dalam membangun ekosistem keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia,” sambut Chriswanto.
Selanjutnya Chriswanto mengungkapkan, program pengembangan dan pembangunan ekonomi syariah merupakan salah satu diantara delapan program prioritas LDII yang sudah dicanangkan dalam hasil Munas IX LDII 2021 di Jakarta.
“Ini menjadi tuntutan bagi kami untuk membantu masyarakat Indonesia dan seluruh umat Islam. Bagaimana ekonomi syariah ini bisa betul-betul diimplementasikan di Indonesia dan menjadi bagian dari pengembangan syiar Islam,” imbuhnya.
Chriswanto berkeyakinan, ekonomi syariah di Indonesia telah teruji dengan ridha dan dalam lindungan Allah. Sebab, ekonomi syariah diterapkan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah SAW. “Insya Allah akan selalu diridhai Allah dan menjadi penguat didalam membangun ekonomi di Indonesia,” ucap Chriswanto.
Chriswanto berharap kerjasama LDII dan BSI tidak sekadar seremonial penandatanganan MoU, namun implementasi MoU dapat saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. “Itu yang penting untuk segera ditindaklanjuti,” tegas Chriswanto.
Setelah penandatangan MoU dilakukan, Chriswanto mendorong Tim DPP LDII dan Tim BSI Pusat segera menyusun roadmap action plan implementasi MoU sebagai panduannya. “Sehingga betul-betul seluruh masyarakat merasakan kerja sama ini. Betul-betul membawa keuntungan dan saling menguntungkan bagi seluruh warga khususnya umat Islam di Indonesia,” pungkas Chriswanto.
Senada dengan Chriswanto, Wakil Direktur Utama I Bank Syariah Indonesia, Ngatari, menyambut baik kerja sama LDII dan BSI. “Merupakan suatu kebangaan bagi kami dapat menjalin sinergi dengan LDII yang merupakan organisasi kemasyarakatan berbasis learning organization dengan visi menjadi organisasi dakwah yang profesional dan berwawasan luas,” ujar Ngatari.
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, Ngatari berharap, dapat memberikan layanan yang terbaik melalui produk unggulan BSI yang dilengkapi teknologi digital BSI mobile bagi segenap anggota LDII yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah BSI mendapatkan kepercayaan dari LDII dengan melakukan kerja sama dalam rangka pengembangan dan penguatan ekosistem dan serta mendukung kemajuan ekonomi syariah bersama BSI di seluruh Indonesia,” ujar Ngatari.
Ngatari berharap, melalui kerja sama ini BSI dapat mendukung kegiatan usaha serta mampu memberikan solusi keuangan syariah pada LDII sehingga tercipta hubungan yang berkelanjutan di masa yang akan datang.
Adapuun sektor bisnis yang bisa dikerjasamakan meliputi rekening, digitalisasi masjid, BSI smart agent, sahur bersama LDII, mengenai haji dan umrah di komunitas, dan pembiayaan konsumer mikro maupun komersial serta usaha-usaha LDII.
“BSI berkomitmen untuk menjadi sahabat finansial, sahabat sosial, dan sahabat spritual bagi masyarakat bersama LDII,” ungkap Ngatari. Ia juga berharap BSI menjadi bagian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada DPP LDII atas kepercayaan yang diberikan BSI untuk dapat menjadi mitra untuk pemanfaatan produk jasa dan layanan perbankan syariah,” tutupnya.

Deputi bisnis pendanaan dan transaksi Region 8 Bank Syariah Indonesia, Saefudin Suria Hidayat, menyambut positif atas terjalinnya MoU antara DPP LDII dan PT. BSI. Tentunya, kerja sama ini segera ditindaklanjuti antara BSI Kanwil Jawa Timur dengan DPW LDII Jawa Timur. “Tentunya hal ini kami lakukan karena memang memiliki kesamaan tujuan yaitu pengembangan ekonomi syariah maka kami wujudkan dalam bentuk MoU,” ujar Saefudin.
Ia mengatakan banyak kegiatan bisa saling mendukung dan berkolaborasi kedua belah pihak, khususnya dalam pengembangan ekonomi dalam bidang keuangan syariah di Indonesia.
Menurutnya layanan BSI dapat dipergunakan oleh seluruh pengurus dan anggota LDII. Mulai dari tabungan hingga pembiayaan, tentunya dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan literasi keuangan syariah. “Dan memang itu harus kita kolaborasikan. Salah satunya adalah support dari LDII,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH. Moch. Amrodji Konawi, mengatakan sudah saatnya keluarga besar LDII Jawa Timur maupun masyarakat untuk memulai memikirkan tentang mengelola ekonomi syariah. “Karena sudah terbukti bahwasannya ekonomi syariah teruji dan tahan banting terhadap kondisi apapun yang terjadi,” ujar Amrodji. Ia menambahkan penerapan ekonomi syariah ialah mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.
Sejumlah sektor yang dimiliki LDII yang dapat dikolaborasikan dengan BSI, diantaranya Baitul Maal wa Tamwil (BMT), usaha bersama berbasis masjid, dan usaha-usaha lainnya. “Bisa kami kolaborasikan dengan BSI dalam rangka pengembangan, sehingga bisa bermanfaat dan saling menguntungkan. Secepatnya kita akan MoU dengan BSI Region Jawa Timur,” tutup Amrodji.