Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur menggelar Musyawarah Daerah (Musda) IX di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Musda yang diselenggarakan pada 19-20 Desember 2015 ini bertemakan “Berkhidmat Untuk Umat Menuju Izzul Islam Wal Muslimin Dalam Wadah NKRI.”
Dalam Musda kali ini dihadiri oleh Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo selaku Ketua Dewan Penasihat MUI Jatim, Ketua Dewan Pimpinan Pusat MUI KH.Ma’ruf Amin, Kapolda Jatim, Pangdam X Brawijaya, Ketua DPRD Jatim, Kepala Kejaksaan Provinsi Jatim, Kepala Pengadilan Tinggi Jatim, Kepala Pengadilan Tinggi Agama Jatim, Kakanwil Kementerian Agama dan Kepala Dinas se-Provinsi Jatim.
Selain itu, turut hadir Pimpinan Wilayah NU, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, dan DPW LDII Provinsi Jatim, Ormas Islam Jatim, Pimpinan MUI Provinsi Jatim, Pimpinan MUI Kabupaten/Kota se-Jatim, Pimpinan Pengasuh Pondok Pesantren, dan Pimpinan Perguruan Tinggi Islam.
Ketua Pelaksana Musda, KH. Abdurrahman Aziz mengatakan, penyelenggaraan Musda IX MUI Jatim berdasarkan Pasal 11 ayat (2) PedomanDasar MUI, Pasal 8 Pedoman Rumah Tangga MUI, Surat Keputusan Dewan Pimpinan MUI Nomor: Kep-62d/MUI/I/2011, Keputusan Rapat Pimpinan Harian MUI Jatim.
“Peserta Musda ini sebanyak 250 orang yang terdiri atas unsur Dewan Penasihat MUI Jatim, Dewan Pimpinan MUI Jatim, Anggota Dewan Pakar MUI Jatim, Komisi MUI Jatim, utusan dari Dewan Pimpinan MUI Kabupaten/Kota se-Jatim, dan para pimpinan Ormas dan Lembaga Islam tingkat Provinsi Jatim,” imbuh Abdurrahman Aziz dalam sambutan Musda.
Adapun pembiayaan Musda berasal dari anggaran belanja MUI Provinsi Jatim tahun 2015 yang antara lain bersumber dari bantuan pemerintah Provinsi Jatim dan sumber-sumber lain yang tidak mengikat yaitu donator dan sumbangan perorangan.
Tujuan didirikannya MUI untuk menciptakan kondisi kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan yang baik, memperoleh ridha dan ampunan Allah SWT (baldatun thoyyibatun warobbunghofur). Tak lain, menuju masyarakat berkualitas (khaira ummah) demi terwujudnya kejayaan Islam dan kaum muslimin (izzul Islam wal muslimin) dalam wadah NKRI sebagai manifestasi dari rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin).
Misi yang diemban MUI dengan menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan umat secara efektif. Kemudian, menjadikan ulama sebagai panutan (qudwah hasanah) sehingga mampu mengarahkan dan membina umat Islam dalam menanamkan dan memupuk aqidah Islamiyah serta menjalankan syariah Islamiah.
Dengan dakwah Islamiyah, ama rma’ruf nahi mungkar dalam mengembangkan akhlaqul karimah agar terwujudnya masyarakat berkualitas dalam berbagai aspek kehidupan. Dan mengembangkan ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam dalam wadah NKRI. (Fauzi)