Operasi Nusantara Cooling System (Ops NCS) Polri membawa pesan untuk Pilkada serentak di Jawa Timur melalui kegiatan Silaturahmi Kamtibmas dan Bakti Sosial di Gedung Sport Center, UIN Sunan Ampel, Kota Surabaya, Kamis (8/8).
Kegiatan tersebut dihadiri 1.522 peserta dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) provinsi/kota/kabupaten, tokoh masyarakat, tokoh agama, mahasiswa hingga komunitas ojek online. Saat itu juga dibagikan 5.400 paket sembako kepada masyarakat di beberapa Polres yang berada di wilayah Polda Jatim.
Kasatgas Preemtif Ops NCS Polri Brigjen Pol M Rudy Syafirudin dalam sambutannya berharap dengan kegiatan ini pesan-pesan kamtibmas pada saat silaturahim dengan tokoh-tokoh tersebut bisa sampai kepada masyarakat.
“Kami datangi seluruh elemen masyarakat, kami tidak melihat asal-usul dan tidak melihat warna, semua kami datangi. Harapan kami pesan-pesan kamtibmas yang disampaikan bapak Kapolri terus berjalan,” katanya.
Brigjen Rudy mengungkapkan Jawa Timur adalah salah satu barometer keberhasilan penyelenggaraan Pemilu di Indonesia.
“Jawa Timur merupakan zona merah, tapi selalu adem. Itulah kekhawatiran kami, dan kekhawatiran itu hilang saat melihat kekompakan semua elemen masyarakat Jawa Timur yang telah berhasil menyukseskan Pemilu berjalan dengan aman, damai dan sejuk,” ungkapnya kemudian.
Dalam pelaksanaan Pilkada nanti, Brigjen Rudy berharap kerjasama pada seluruh pihak turut menyampaikan kamtibmas, dengan memberikan informasi yang positif, akurat dan betul-betul membangun, yang dapat menimbulkan efek yang besar untuk pemilu damai.
“Yang namanya cooling system adalah melakukan pendinginan dalam saat kita berkumpul, bercengkrama, untuk menyampaikan pesan-pesan kamtibmas dan pesan-pesan baik. Dalam kondisi apapun, kami tetap bersuara untuk suatu perubahan yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Dirbinmas Polda Jawa Timur Kombes Pol Asep Rosadi, selaku ketua panitia dalam acara tersebut mengatakan, Pilkada damai harus dibangun bersama-sama. Asep menuturkan, pertama kali yang perlu diciptakan di Pemilu ialah suasana yang aman, damai, sejuk dan penuh persaudaraan.
“Dan dari tahun ke tahun, dari event demi event, Insya Allah Jawa Timur menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan Pemilu. Mari kita sama-sama untuk membanggakan Jawa Timur menjadi provinsi yang aman, damai dan sejuk di Pilkada 2024,” ujarnya. “Dan menjadi suatu kebanggaan, karena penduduk Indonesia melihat Jawa Timur sebagai indikator keamanan,” imbuhnya.
Asep mengingatkan saat mendekati pemilu, masyarakat supaya berhati-hati dengan segala macam informasi hoaks. Ia menekankan agar masyarakat memilih tabayyun atau mencari kejelasan informasi tersebut hingga jelas dan benar keadaan sesungguhnya.
“Kita jangan mau diadudomba, jangan mau dihasut yang tujuannya menggagalkan Pilkada, memecah persatuan dan kesatuan NKRI,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi yang hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi kinerja Polri dalam menggandeng seluruh masyarakat untuk memelihara kamtibmas jelang Pilkada serentak. Salah satunya dengan DPW LDII Jawa Timur.
Amrodji mengutarakan, DPW LDII Jawa Timur bulan lalu baru saja menggelar konsolidasi dengan Ketua DPD LDII di 38 Kabupaten dan Kota, dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Konsolidasi tersebut dilaksanakan serempak di tujuh titik wilayah Koordinator Daerah (Korda) Jawa Timur, pada Sabtu (20/7).
Amrodji menekankan kepada semua DPD LDII kabupaten dan kota untuk turut menyukseskan pilkada aman dan damai.
“Sudah menjadi instruksi dari DPP LDII bahwa warga LDII supaya dapat menyalurkan aspirasi pilihannya sesuai dengan pilihannya. LDII adalah organisasi keagamaan netral dan aktif. Warga LDII dilarang golput, artinya harus menyalurkan pilihannya untuk menentukan pemimpin daerahnya melalui pilkada serentak 2024,” kata Amrodji melalui siaran konferensi dari Banyuwangi.
Amrodji mendorong pengurus DPD LDII kabupaten dan kota untuk mengajak warganya mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di lingkungannya dan menyampaikan aspirasinya di daerahnya masing-masing.
“Pengurus LDII juga supaya menjaga dan meningkatkan kerukunan dan kekompakan. Jangan sampai hanya karena beda pilihan, terjadi adanya ketidakrukunan diantara warga LDII, dengan warga masyarakat. Juga tetap menjaga hubungan baik dengan semua Paslon (pasangan calon), semua Paslon yang datang supaya diterima dengan baik,” katanya.