LDII JATIM
Advertisement
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
LDII JATIM
No Result
View All Result
Home EDITORIAL

Pancasila Sebagai Landasan Beradab Moral Bangsa Indonesia

Kontributor_1 by Kontributor_1
2 Juni 2022
in EDITORIAL, NASIONAL
130 10
A A
0
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menegaskan pada peringatan Hari Lahir Pancasila menjadi momentum membangun akhlak bangsa dengan memahami nilai-nilai Pancasila, 1 Juni 2022. Dok: Lines.

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menegaskan pada peringatan Hari Lahir Pancasila menjadi momentum membangun akhlak bangsa dengan memahami nilai-nilai Pancasila, 1 Juni 2022. Dok: Lines.

131
SHARES
139
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Hari Lahir Pancasila diperingati Bangsa Indonesia setiap 1 Juni. Sesuai Surat edaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) No. 4/ 2022 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2022, tema yang diangkat “Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia”.

“Tema Pancasila kali ini membawa kita merenungi ke arah mana peradaban dunia yang akan diwarnai bangsa Indonesia. Apakah peradaban itu hanya diukur berlandaskan kecanggihan teknologi atau akhlak bangsa,” ujar Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso.

Ia memaparkan, untuk membangun peradaban dunia, bangsa Indonesia bukan hanya mengejar ketertinggalan teknologi, namun juga menjaga agar identitas bangsa yang berjiwa gotong-royong tidak pudar, “Inti dari Pancasila adalah gotong-royong, dan ini jadi karakter suku-suku bangsa di nusantara jauh sebelum Indonesia lahir,” paparnya.

Menurutnya, sejak era kolonialisme hingga saat ini, anak-anak bangsa seperti bimbang di simpang jalan, antara modernisasi dan westernisasi, “Peralatan modern diciptakan bahkan diimpor, sementara gaya hidup Barat atau westernisasi hadir menghegemoni pola pikir masyarakat. Tanpa disadari hal itu menggerus nilai-nilai gotong-royong dan sifat sosial,” ujar KH Chriswanto Santoso.

Walhasil gaya hidup liberal yang mementingkan diri sendiri, membuat sebagian masyarakat tak peka lagi pada kondisi bangsa, “Contoh kasat mata, adalah adanya pejabat yang korupsi dana bantuan sosial bagi wabah atau bencana, ini membuat kita berduka bercampur geram,” imbuhnya.

Untuk itu, peringatan Hari Lahir Pancasila dengan tema “Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia” juga harus dimaknai membangun akhlak bangsa, “Dahulu kala ada penataran Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila atau P4, meskipun bagi anak-anak muda saat itu membuat jenuh, tapi mereka mengetahui nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.

Nilai-nilai itu, harus kembali digalakkan di sekolah-sekolah bahkan untuk penerimaan mahasiswa baru, “Namun yang paling efektif harus disertai perilaku Pancasilais dari para penyelenggara pendidikan, dari bahkan sampai Satpam penjaga gerbang sekolah sekalipun,” harap KH Chriswanto.

Sementara itu, Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro Singgih Tri Sulistiyono, menjelaskan memahami dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila menjauhkan bangsa ini dari radikalisme agama hingga nasionalisme yang sempit.

Menurut Singgih yang juga Ketua DPP LDII, sila pertama dari Pancasila yang berbunyi ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ merupakan pondasi dalam konstruksi keindonesiaan. Sehingga, meskipun Islam sebagai agama mayoritas, namun agama-agama lain dapat dijalankan dengan bebas.

Singgih menyitir Bung Karno, dengan mengungkapkan sila pertama Pancasila merupakan wujud memeluk agama yang dilandasi gotong-royong, “Di dalam gotong-royong terdapat sikap saling menghormati, menghargai, toleransi, semangat membantu, tanpa meninggalkan jati diri sebagai umat Islam atau pemeluk agama tertentu,” imbuhnya.

Jika sila Ketuhanan Yang Maha Esa dijadikan bingkai, atau wadah yang akan melahirkan agama tertentu sebagai pedoman hidup bangsa, akan menjadi bibit konflik yang berkepanjangan. Maka, menurutnya, yang patut menjadi bingkai konstruksi keindonesiaan dalam Pancasila adalah sila Persatuan Indonesia.

Ia menegaskan bahwa, bangsa Indonesia tanpa Pancasila akan rapuh. Pertama, Indonesia akan rapuh jika tidak punya pondasi religiusitas yang kuat, sebagaimana yang termaktub dalam sila pertama Pancasila. Kedua, bangsa Indonesia akan tercerai berai jika tidak ada bingkai yang jelas, seperti yang dirumuskan dalam sila ketiga, yang berbunyi ‘Persatuan Indonesia’.

Ketiga, bangsa Indonesia akan kehilangan arah, jika tidak mempunyai tujuan yang jelas, seperti yang dirumuskan di sila kelima, yang bunyinya ‘Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’.

Selanjutnya, Indonesia tidak akan menjadi bangsa yang beradab, jika tidak memiliki nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan tidak memiliki kesadaran untuk menerapkan gotong-royong, jika tidak ada sila kedua yang berbunyi ‘Kemanusiaan yang adil dan beradab’, dan sila keempat yang berbunyi ‘Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan’. “Masing-masing sila dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan, dan saling melengkapi,” tegasnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
5 sukses ramadhan

Kunci 5 Sukses Ramadhan

9 Juni 2016
Sejarah dan Profil Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri

Sejarah dan Profil Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri

10 November 2016
Foto: http://dakwahislam.net/

Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan

8 Juni 2016
⁠⁠⁠Profil Pondok Pesantren Gadingmangu

⁠⁠⁠Profil Pondok Pesantren Gadingmangu

10 November 2016
Pelatihan rukyatul hilal untuk penentuan 1 Syawal oleh DPW LDII Jawa Timur pada Sabtu (15/4) di Gedung DPD LDII Gresik. Dok: Lines.

Persiapan Idul Fitri, LDII Jatim Adakan Pelatihan Penentuan Hilal Awal Syawal

8
Prof. Dr. Ir. Dedid Cahya Happyanto, MT dikukuhkan sebagai Guru Besar Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) di Ruang Auditorium, Gedung Pascasarjana PENS, Surabaya, Selasa (21/3). Dok: LINES.

Kembangkan Mobil Listrik, Ketua Persinas ASAD Jatim Dikukuhkan Jadi Guru Besar ke-4 PENS

7
Ketua DPW LDII Amrodji Konawi didampingi pengurus harian, saat silaturahim Syawal di Kediaman KH. Hasan Mutawakkil Alalloh Ketum MUI Jatim di Probolinggo, pada 25 April 2023.

Safari Silaturahim Syawal LDII Jatim untuk Pererat Ukhuwah Islamiyah

6
Capai Rp 2 M per Hari, Perputaran Penghasilan Warga Kediri Saat Asrama Syarah Asma’ Allah Al-Husna

Capai Rp 2 M per Hari, Perputaran Penghasilan Warga Kediri Saat Asrama Syarah Asma’ Allah Al-Husna

4
Sejumlah relawan LDII membersihkan sampah di pesisir Pantai Kenjeran Surabaya, Minggu (24/9). Dok: LINES.

LDII, MUI dan FKUB Kompak Jaga Lingkungan Surabaya

24 September 2023
Ketum DPP LDII saat membuka webinar bertajuk “Kedaulatan Pangan dan Gizi Guna Mewujudkan Generasi Penerus Bebas Stunting menuju Indonesia Emas 2045”. Foto: LINES.

DPR RI dan LDII Sepakat Kedaulatan Pangan Bisa Dimulai dari Lingkup Keluarga

23 September 2023
Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Menhan) Dahnil Anzar Simanjuntak, menggelar peluncuran buku yang berjudul 'Politik Pertahanan'. LDII diundang sebagai peserta. Foto: LINES.

Jubir Menhan Bukukan Strategi Politik Pertahanan Indonesia, Perdamaian Jadi Poin Utama

20 September 2023
LDII diundang sebagai peserta acara yang digelar Google dan Youtube Indonesia serta dihadiri Menkominfo Budi Arie Setiadi, Rabu (20/9). Foto: LINES.

Menkominfo Tegaskan, Pemilu Damai Butuh Ruang Diskusi Digital yang Sehat

20 September 2023

BERITA TERKINI

Sejumlah relawan LDII membersihkan sampah di pesisir Pantai Kenjeran Surabaya, Minggu (24/9). Dok: LINES.

LDII, MUI dan FKUB Kompak Jaga Lingkungan Surabaya

24 September 2023
Ketum DPP LDII saat membuka webinar bertajuk “Kedaulatan Pangan dan Gizi Guna Mewujudkan Generasi Penerus Bebas Stunting menuju Indonesia Emas 2045”. Foto: LINES.

DPR RI dan LDII Sepakat Kedaulatan Pangan Bisa Dimulai dari Lingkup Keluarga

23 September 2023
Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Menhan) Dahnil Anzar Simanjuntak, menggelar peluncuran buku yang berjudul 'Politik Pertahanan'. LDII diundang sebagai peserta. Foto: LINES.

Jubir Menhan Bukukan Strategi Politik Pertahanan Indonesia, Perdamaian Jadi Poin Utama

20 September 2023
LDII diundang sebagai peserta acara yang digelar Google dan Youtube Indonesia serta dihadiri Menkominfo Budi Arie Setiadi, Rabu (20/9). Foto: LINES.

Menkominfo Tegaskan, Pemilu Damai Butuh Ruang Diskusi Digital yang Sehat

20 September 2023

DPW LDII JAWA TIMUR

Jl. Gayungan PTT No.95, Gayungan, Kec. Gayungan, Kota SBY, Jawa Timur 60235.
Telepon: (031) 8285518.

SEKRETARIAT
dpwldiijatim[at]gmail.com

Follow Us

TELUSURI KATEGORI

TELUSURI ARSIP

  • BERANDA
  • REDAKSI
  • HUBUNGI KAMI
  • TENTANG KAMI
  • Privacy & Policy
  • Urban Farming

© 2023 LDII JATIM - Official Website LDII Provinsi Jawa Timur

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • EDUKASI
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • HUBUNGI KAMI
  • DAFTAR WEBSITE LDII

© 2023 LDII JATIM - Official Website LDII Provinsi Jawa Timur

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist