Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana mengunjungi Ponpes Wali Barokah (PPWB) Kota Kediri, Kamis (12/1). Para pengurus dan santri menyambut ke Pangdam dengan bertepuk tangan.
Kunjungan I Made Sukadana di Ponpes Wali Barokah memberikan pembekalan wawasan kebangsaan dan bela negara kepada para santri di aula Wali Barokah lantai 2. Dalam pemaparannya I Made Sukadana mengajak para santri ikut berperan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan belajar sejarah tentang lahirnya bangsa Indonesia. Menurutnya kemerdekaan bangsa Indonesia tak luput dari peran para pemuda.
Pangdam menambah, gerakan pemuda lahir pada 1908, ditandai dengan lahirnya organisasi Budi Utomo. Beragam suku, agama dan budaya bersatu bertekad mengusir penjajah dengan mencetuskan sumpah pemuda pada tahun 1928. Para pemuda bersumpah menjadi berbangsa satu, bangsa Indonesia; bertanah air yang satu, tanah air Indonesia; berbahasa satu bahasa Indonesia.
“17 tahun kemudian sumpah pemuda telah menghasilkan. Pada 17 Agustus 1945 mereka berhasil memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia dan merumuskan empat konsensus dasar bangsa (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI),” ucap I Made Sukadana di depan para santri.
Oleh karena itu I Made Sukadana mengajak para santriwan-santriwati untuk memegang teguh empat konsensus dasar bangsa yang sudah dibuktikan oleh para pendiri bangsa. Ia juga berharap para santri serta dai-dai muda nantinya bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang wawasan kebangsaan, bela negara, dan memiliki rasa cinta tanah air.
Sementara itu, Ketua Ponpes Wali Barokah Drs. H. Sunarto, M.Si mengatakan pembekalan wawasan kebangsaan dan bela negara merupakan kurikulum di Ponpes Wali Barokah. Materi yang diajarkan yang pertama ialah ilmu agama, termasuk dakwah yang santun dan menyejukkan. Kedua ilmu pengetahuan, diantaranya ilmu manajemen, Pancasila, wawasan kebangsaan dan keterampilan.
“Kami (Ponpes Wali Barokah) bekerjasama dengan TNI untuk memberikan pembekalan wawasan kebangsaan dan bela negara kepada para santri,” kata Sunarto.
Ponpes Wali Barokah Kediri salah satu Ponpes binaan LDII ini menampung kurang lebih 3.500 santri yang berasal dari daerah di seluruh penjuruh Indonesia hingga negara tetangga seperti Malaysia, Singapore,Vietnam dan Kamboja.
“Setelah mereka (santri) lulus, ditugaskan di daerah-daerah sesuai kebijakan DPP LDII sebagai dai-dai pemula. Mereka merupakan ujung tombak LDII untuk ikut serta berkiprah dalam merevolusi mental bangsa ini melalui pembinaan generasi penerus mulai sejak usia dini, praremaja, remaja hingga seterusnya,” imbuh Sunarto.
Pembekalan wawasan kebangsaan yang digelar di Ponpes Wali Barokah Kediri merupakan wujud TNI manunggal dengan rakyat. Salah satunya dengan melahirkan para dai muda LDII yang akan disebar ke penjuru Indonesia.
“Para dai ini sangat strategis di dalam memberikan pemahaman tentang wawasan kebangsaan dan bela negara kepada masyarakat keseluruhan. LDII sudah bekerjasama dengan TNI dan para santri sudah dibekali wawasan kebangsaan dan bela negara tinggal praktiknya di lapangan,” kata I Made Sukadana pada reporter Lines Jatim.
Dalam Kunjungan itu, I Made Sukadana pun memuji Ponpes Wali Barokah karena lingkungan pondok yang bersih, tertib, disiplin.
Penulis: Sofyan Gani
Editor: Widi Yunani