PC LDII Kecamatan Gambiran bersama Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) Kabupaten Banyuwangi mengedukasi warga LDII tentang penggunaan gawai/gadget pada anak.
Kegiatan yang mengusung tema “Penggunaan Gadget pada Anak, Ubah Lawan Jadi Kawan” ini berlangsung pada Minggu (12/1) di Masjid Al Huda Desa Jajag, Kecamatan Gambiran dan diikuti 200-an peserta.
Pemateri dari FKKI, Suhariyanto menekankan penggunaan gawai pada anak perlu diimbangi dengan pengawasan dan juga pengendalian, agar tidak digunakan secara berlebihan. “Penggunaan gawai secara berlebihan dapat mempengaruhi perkembangan anak, baik secara sosial, emosional, maupun akademik,” ujarnya
Suhariyanto mengatakan penggunaan gawai tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari kalangan anak, remaja, maupun dewasa, tak bisa lepas dari gawai, baik untuk sarana pekerjaan, sekolah, mencari rejeki, berjualan, hingga sekedar hiburan, melihat tontonan atau mengisi waktu saat rebahan.
Menurut Suhariyanto, penggunaan gawai pada anak perlu perhatian khusus, karena anak masih dalam masa perkembangan dan belum sepenuhnya mengerti batasan.
“Banyak orang tua yang akhirnya mengeluh karena anak mereka jadi kecanduan gawai,” ungkapnya.
Suhariyanto membeberkan beberapa cara untuk mengatasi anak yang kecanduan gawai, terutama peran orang tua yakni mengubah gawai dari musuh menjadi kawan.
Pertama, Batasan Waktu. Berikan waktu maksimal satu jam per hari untuk anak usia 2-5 tahun dengan pendampingan, dan dua jam untuk usia di atas lima tahun.
Kedua, Pengawasan Konten. Pastikan konten yang diakses aman dan mendidik, dengan mengatur filter pada aplikasi.
Ketiga, Alternatif Aktivitas. Jadwalkan aktivitas fisik seperti bermain bola atau bersepeda untuk mengimbangi penggunaan gawai.
Keempat Keterlibatan Keluarga. Libatkan anak dalam aktivitas rumah tangga untuk melatih kemandirian.
Suhariyanto menegaskan teknologi adalah alat yang sangat penting, menarik dan bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Orang tua memiliki peran penting dalam memastikan penggunaan gawai anaknya sehingga tidak menjadi hambatan bagi tumbuh kembangnya, tetapi justru menjadi pendorong untuk masa depan yang lebih baik.
“Bijaklah dalam memanfaatkan teknologi demi generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia,” tutupnya.