Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengumumkan prestasi yang diraih Provinsi Jawa Timur dalam pelaksanaan upacara peringatan Hari Santri di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (20/10). Bahwa, Kafilah Jawa Timur berhasil memboyong Trofi Piala Presiden juara umum Musabaqah Tilawati Quran (MTQ) XXIX/2022 Nasional yang dilaksanakan di Banjarbaru Kalimantan Selatan.
“Ini adalah kado sangat indah bagi Hari Santri 2022, tentu juga HUT Pemprov Jatim ke-77,” ucapnya.
Ketua Kontingen Kafilah Jawa Timur KH Abdul Hamid menyerahkan Trofi Piala Presiden MTQ XXIX kepada Gubernur Khofifah di depan peserta upacara.
“Saat tadi diserahkan, saya pesan kepada ketua kontingan kafilah KH Hamid, setelah juara umum ini, trofi piala presiden di Jawa Timur tolong jangan pernah dipindah ke provinsi yang lain,” kata Khofifah disambut tepuk tangan peserta upacara.
Pada kesempatan itu pula, Khofifah juga mengumumkan bahwa ia menerima kabar baik dari Kementerian Agama terkait kompetisi sains madrasah se-Indonesia. Pengumuman tersebut ialah madrasah Jawa Timur mencapai prestasi juara umum.
“Di tim kafilah MTQ, mereka bukan saja tilawah, mereka bukan saja penghafal Al Quran, tapi diantara mereka dengan apresiasi kebahagian dan kebanggaan kita untuk tafsir bahasa arab, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, juara satu diraih Jawa Timur,” ujarnya.
Di sela-sela peringatan Hari Santri, Khofifah kembali mengajak para peserta upacara agar kembali mendoakan korban meninggal tragedi Kanjuruhan Malang. Kabar terbaru, korban meninggal bertambah menjadi 134 orang.
“Kembali pada upacara yang sangat terhormat ini saya mohon kepada kita semua kembali mendoakan para korban meninggal dari tragedi Kanjuruhan.
Mudah-mudahan seluruh amal ibadahnya diterima Allah SWT, mudah-mudahan seluruh khilafnya diampuni Allah SWT, mudah-mudahan mereka dipanggil dalam keadaan husnul khotimah,” doa Khofifah, kemudian ditutup dengan surat Alfatihah.
Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi mengapresiasi prestasi yang diraih para santri yang mengharumkan nama Jawa Timur.
“Santri yang dididik di pesantren rata-rata telah bisa menunjukkan dan mengukir prestasinya baik nasional dan internasional. Itu menunjukkan bahwasannya pada diri santri itu juga punya potensi besar untuk bisa diabdikan pada masyarakat secara luas,” tutur KH Amrodji, saat ditemui seusai upacara Hari Santri.
Menurut KH Amrodji, prestasi yang diraih para santri Jawa Timur merupakan cambuk bagi santri lain dan semua elemen masyarakat agar berperan serta kedepannya.
“Pertama yaitu mempertahankan agar MTQ kedepan Juara umum tetap di tangan Jawa Timur. Kedua, tetap berupaya bagaimana para santri-santri dimanapun berada bisa berprestasi baik tingkat provinsi, nasional, maupun internasional,” tutupnya.