Pemerintah provinsi Jawa Timur diwakili Sekdaprov Heru Tjahjono menggelar rapat koordinasi terkait pemulangan santri kembali ke pondok pesantren, Jumat (22/5) di Ruang Timur Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Beberapa instansi di lingkungan Provinsi Jawa Timur yang hadir diantaranya Kemenag, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, BPBD, Ormas Islam, dan perwakilan pondok pesantren.
Rencana pemulangan santri ke lingkungan pondok pesantren dijadwalkan mulai pada tanggal 15 Juni 2020 dengan tetap mengikuti protokol Kesehatan. Ini penting dilakukan sebab penyebaran virus Corona sampai saat ini dinilai masih masif dan infeksi Covid-19 di dalam tubuh seseorang bisa lebih dari 14 hari.
Heru Tjajono juga membahas beberapa hal yang harus dilakukan sebagai langkah korektif dalam upaya pencegahan virus Covid-19 di lingkungan pesantren. Ia menampung laporan dan usulan dari masing-masing perwakilan udangan rapat tersebut.
“Kami berharap Dinas Kesehatan bisa bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk membantu pencegahan Covid di wilayah pesantren,” usul Ketua DPW LDII Jatim, Amien Adhy yang hadir dalam rakor tersebut.
Amien berharap, dengan kerjasama tersebut siswa-siswi pondok bisa tetap lancar mencari ilmunya dengan menerapkan protokol kesehatan. Dengan harapan mereka bisa ngawaki bahwa kondisi sekarang bukan seperti yang dulu, sehingga mereka menyadari dan ikut mendukung upaya pencegahan Covid-19.
Sementara itu, BPBD Jatim juga akan memberikan bantuan penuh untuk penanganan Covid-19 khususnya di lingkungan pondok pesantren di Jawa Timur. Misalnya memfasilitasi jika ada permintaan rapid test.
Heru Tjahjono menambahkan bahwa orang tua para santri harus ikut mengawasi putra-putrinya. Apabila didapati keluar selama liburan di rumah, maka santri tidak diperkenankan kembali ke pondoknya. Kerjasama di daerah dari tingkat mendasar RT/RW sangat diperlukan untuk membantu penanganan Covid-19. “Saya mengusulkan harus ada surat pernyataan dari RT/RW bagi santri yang akan kembali ke pondok. Santri supaya menerapkan protokol kesehatan dengan rajin cuci tangan, memakai masker agar tidak mudah terpapar, dan menerapkan physical distancing selama proses pendidikannya,” pesannya.
Penulis: Cakra Sadida
Editor: Widi Yunani