LDII menekankan pentingnya pendidikan dalam membangun jati diri (personal branding) bagi generasi penerus bangsa, terutama generasi millenium.
Untuk mendukung pembangunan jati diri, salah satunya melalui seminar wanita yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Sidoarjo yang dilaksanakan di Gedung Barokah Pondok Al Barokah Sidoarjo, Sabtu, (29/7).
“Dalam membangun jati diri generasi penerus bangsa perlu adanya refleksi diri terhadap kemampuan yang dimiliki, terus belajar tanpa mengenal rasa puas, populerkan dengan cara memperkenalkan diri dan mempublikasi hasil karya, membangun jaringan seluas-seluasnya agar mampu bertukar informasi dan mengembangkan bakat yang dimiliki,” papar Aselina Endang Trihastuti di hadapan ibu-ibu dan remaja putri LDII Sidoarjo.
Aselina Endang Trihastuti yang juga sebagai dosen FISIP di Universitas Indonesia menegaskan bahwa dalam pendidikan generasi millenium haruslah dari tingkat terbawah yaitu peran keluarga. Dalam keluarga yang sangat berperan penting dalam tumbuh kembang anak adalah seorang ibu. “Kualitas pendidikan seorang ibu minimal harus dapat melakukan pendekatan agama terlebih dahulu. Setelah itu, melakukan pendidikan formal yang menjadi tugas dari para guru, dosen, pengajar, muballigh, muballighot, ustadz, dan kyai,” imbuhnya.
Tuti sebagai salah satu Ketua DPP LDII selaligus Pengurus Pendidikan Formal Ponpes Minhajurrosyidin Pondok Gede Jakarta ini menyampaikan, bahwa LDII telah berkomitmen kuat untuk menjadikan generasi penerus bangsa yang profesional religius. Profesional artinya generasi penerus haruslah mempunyai keahlian sesuai kompetensi yang dimiliki sehingga dapat mandiri secara ekonomi. Seiring itu kadar religius harus digembleng sehingga muncul generasi yang alim faqih dan mempunyai akhlaqul karimah. (M. Fauzi Wibowo)