Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengajak masyarakat untuk menjadi catalyst chance atau katalis perubahan yaitu dengan membekali diri di tengah perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal ini diungkapkannya saat menjadi inspektur upacara pada Peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur di Halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu pagi (12/10).
“Digitalisasi saat ini semakin menyentuh di setiap bagian dari kehidupan kita, dan mempengaruhi cara kita bekerja di berbagai aspek. Termasuk adanya teknologi Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan Virtual Reality, harusnya bukan menjadi suatu ancaman tetapi justru harus menjadi peluang dengan menciptakan inovasi, kreativitas, dan memperluas pasar,” ujar Pj Gubernur.
Menurutnya, jika catalyst chance bisa terwujud, dirinya optimis hal tersebut bisa meningkatkan kualitas SDM di Jawa Timur melalui penguasaan teknologi.
“Terutama generasi muda, bisa menjadi catalyst chance pada dirinya. Pemprov Jatim juga mendukung penuh program-program yang mendorong kecerdasan digital dan penguasaan teknologi mutakhir masa depan. Sehingga diharapkan mampu melanjutkan estafet pembangunan dan bisa bersaing serta berkontribusi di tingkat global,” harapnya.
Adhy menyebut, Provinsi Jawa Timur berada dalam posisi yang strategis. Keunggulan komparatif tersebut memberikan peluang kepada Jawa Timur untuk terus memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional, yaitu dalam konteks pemilihan Ibu Kota Republik Indonesia ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Jawa Timur harus mampu memantapkan posisi startegis ini menjadi peluang, salah satunya dengan menjalin intensitas melalui kolaborasi dengan banyak pihak,” ujar Adhy Karyono.
Oleh karena itu, di tahun 2024 ini dirinya memposisikan Provinsi Jawa Timur sebagai Gerbang Nusantara Baru. Hal ini sebagai bentuk dukungan, langkah, dan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna mendukung keberadaan Ibu Kota Nusantara.
“Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, Jawa Timur selama ini telah menjadi hub wilayah Indonesia bagian timur, yaitu dari 37 trayek pelaut di seluruh Indonesia, 19 trayek diantaranya berasal dari Jawa Timur,” ujarnya.
Di sektor lainnya, Jawa Timur juga menjadi lumbung pangan nasional dengan mensuplai kebutuhan beras 16 provinsi mitra di Indonesia. Bahkan Jawa Timur masih mempertahankan posisinya sebagai provinsi dengan produsen padi terbesar di Indonesia selama 4 tahun berturut-turut, yaitu dari tahun 2020-2023.
“Capaian produksi padi di tahun 2023 sebesar 9,71 juta ton GKG atau setara dengan beras sebesar 5,6 juta ton, dan berkontribusi sebesar 17,9 % terhadap produksi padi nasional,” imbuhnya.
Untuk itu, Adhy Karyono mengajak seluruh lapisan masyarakat Jawa Timur untuk memantapkan posisi strategis ini, dengan bersatu dan bersama memajukan Jawa Timur. Hal tersebut sesuai dengan tema Peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur, yaitu Jawa Timur Bersatu, Bersama Untuk Maju.

Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi yang hadir di lokasi, mengapresiasi kinerja dan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kami berkomitmen mendukung program-program Pempov Jatim, termasuk LDII berupaya menyiapkan generasi profesional religius melalui pembinaan Tri Sukses generus, sehingga bisa terus melahirkan dan meningkatkan mutu SDM yang mumpuni,” ujar Amrodji.