Untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah DPP LDII menggelar Silaturahim Syawal 1437 H di Gedung DPP LDII, Jakarta, Selasa (19/7).
Kegiatan yang mengusung tema Meningkatkan Rasa Persahabatan dan Persaudaraan di Era Globalisasi dihadiri pejabat pemerintah, politikus, ormas keagamaan, dan tokoh masyarakat serta perwakilan Kedutaan Besar Singapura.
Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam mengatakan Silaturahim Syawal tersebut bertujuan untuk meningkatkan dan menguatkan ukhuwah Islamiyah, di saat dunia sedang mengalami ketegangan internasional dan krisis ekonomi berkepanjangan.
“Bulan Syawal di tahun ini diwarnai dengan maraknya peperangan serta pengeboman di beberapa negara. Seperti pengeboman bandara internasional Turki beberapa waktu lalu, pengeboman di Perancis serta tindakan radikalisme,” tutur Abdullah Syam.
Menyikapi hal tersebut LDII menyerukan perdamaian sesama umat Islam melalui silaturahim dan agama lain untuk memperkuat kerukunan antar agama dan kerukunan antar bangsa. “Meskipun banyak terjadi perbedaan pendapat, persahabatan di era globalisasi perlu dibangun untuk menguatkan budaya bangsa,” tutur Chriswanto Santoso, Ketua DPP LDII.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nurul Ishaq mengungkapkan bangsa Indonesia merupakan negara majemuk. Setiap perbedaan memiliki nilai-nilai universal yang menjadi perekat bangsa dalam Pancasila.
“Bagaimana membangun komunikasi yang intens, melakukan berbagai pendekatan positif tanpa saling mencurigai termasuk salah satu upaya menerima perbedaan,” ujar Nurul Ishaq.
Hal Senada juga diungkapkan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Ahmad Syafi’i Mufid untuk pengamalan Sila ke-3 Pancasila: Persatuan Indonesia, yang hanya bisa diwujudkan dengan silaturahim dan bertatap muka, persahabatan, dan saling mempercayai satu sama lain, justru tergerus kesimpangsiuran informasi dalam media sosial.
“Persatuan dapat dibangun melalui keakraban antar individu atau golongan, komunikasi yang baik dengan bahasa yang baik sehingga tercipta kerukunan yang baik di Indonesia. Menyikapinya dengan sikap ta’aruf (perkenalan), ta’awun (tolong menolong), takaful (saling menanggung),” ungkap Syafi’i.
Menurut Syafi’i Mufid, kini LDII sebagai organisasi Islam yang mempertemukan organisasi masyarakat, instansi pemerintah, dan perwakilan duta besar negara-negara sahabat. Banyak ide-ide yang lahir dari LDII untuk membangun kesejahteraan umat Islam di Indonesia.
Sumber: ldii.or.id