Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Pelatihan Pelaku Bisnis UMKM Bersama dalam Menyongsong Era Ekonomi Digital, Sabtu (21/12), di Pondok Pesantren Wali Barokah, Burengan, Kediri. Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari MoU atau kerjasama antara DPP LDII dengan Google Gapura Digital saat Lokakarya Nasional beberapa waktu lalu di Jakarta.
Pelatihan ini diikuti sekitar 150 orang, dari enam korda DPD LDII Kabupaten/Kota, siswa SMK dan guru pondok binaan LDII se-Jawa Timur. Sebagian peserta ada yang sudah memiliki usaha, namun belum di-online-kan. Ada pula peserta yang baru pada taraf ingin merintis usaha secara online.
Dalam pelatihan tersebut, dihadiri oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur, Benny Sampir Wanto yang sekaligus memberikan kata sambutan pembukaan. Benny menyoroti dan mengapresiasi pelatihan yang diinisiasi oleh DPW LDII Jatim ini. “Pelatihan ini sangatlah penting dan harus ditingkatkan oleh generasi milenial di era industri 4.0 dalam kaitannya pengembangan usaha dan juga dapat menciptakan peluang usaha baru,” kata Benny Sampir Wanto.
Perubahan zaman modern yang serba digitalisasi ini, tambah Benny, banyak pekerjaan yang dulunya ada kemudian sekarang tidak ada, misalnya front office di perbankan. Biasanya itu diisi oleh orang yang kompeten, namun sekarang cukup tergantikan oleh sebuah mesin atau lewat aplikasi software. Kemudian, petugas tol yang sudah hampir tergantikan semua oleh mesin pembayaran otomatis melalui pembayaran elektronik, e-toll. “Percepatan teknologi ini tanpa disadari terus berkembang kemudian akan menggantikan beberapa sektor pekerjaan yang harusnya dikerjakan oleh manusia dan tergantikan oleh mesin atau robot yang tersistem,” pungkas Benny di hadapan para peserta.
Trend pekerjaan yang digandrungi oleh para generasi milenial saat ini, yakni bisa fleksibel dalam bekerja, banyak waktu luang yang bisa dipakai untuk mengembangkan dirinya. Tentunya dapat menghasilkan banyak uang dalam waktu yang relatif singkat, serta tidak terjebak dengan rutinitas pekerjaan yang monoton tiap hari seperti halnya karyawan atau PNS yang harus datang pagi pulang petang. Akan tetapi, budaya dalam bekerja part time atau sistem freelance memang bukanlah dipandang lagi pekerjaan yang sebelah mata. Namun, ini dianggap oleh generasi milenial sebagai pekerjaan sesuai passion sekaligus menghasilkan uang yang relatif banyak dalam waktu singkat.
Contohnya, sebuah Wedding Organizer (WO) dalam sebuah acara pernikahan yang secara profesional membuat suatu produk dalam bentuk acara yang sesuai dengan permintaan dari klien. Dan tentunya, WO tersebut memanfaatkan teknologi digital dalam proses pelaksanaan acara maupun strategi marketing yang dipakai.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua DPW LDII Jatim, Amien Adhy berpesan agar para peserta yang mayoritas dari generasi milenial ini untuk bisa memanfaatkan teknologi digital yang diajarkan oleh praktisi Gapura Digital dengan sebaik-baiknya dan bisa diaplikasikan terhadap keberlangsungan usaha yang dijalankan. “Selanjutnya, generasi milenial jangan sampai termakan oleh ‘sampah teknologi’ yakni hoax dan pornografi,” tutur Amien.
Penulis : M. Fauzi Wibowo (Lines)