DPW LDII Jawa Timur mengadakan pelatihan rukyatul hilal untuk penentuan 1 Syawal, Sabtu (15/4). Pelatihan dilaksanakan di Gedung DPD LDII Gresik dengan narasumber dari Tim Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Gresik.
Ketua Tim LFNU Gresik, Muchyiddin Hasan juga memberikan pelatihan baik teori maupun praktik di bukit pantau hilal Condrodipo, Gresik. Ia didampingi anggota LFNU Sururul Fuad dan Muh. Sofyan Rizki. Dewan Pakar LFNU yang turut mendampingi M. Inwanuddin dan Moh. Solih Adaf.
Pelatihan ini diikuti oleh dua tim Rukyatul hilal DPW LDII Jawa Timur, 19 DPD LDII Kabupaten Kota, yakni DPD LDII Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Pasuruan Kota, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Jember, Kota dan Kabupaten Kediri, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Jombang, kabupaten Madiun, Kabupaten Banyuwangi dan dua Ponpes naungan LDII, yakni Ponpes Walibarokah Kediri serta ponpes Gading Mangu Jombang.
Dalam sambutannya, Ketua LFNU Gresik Muchyiddin Hasan mengatakan, para peserta harus paham tentang instalasi alat dan cara mencari hilal yang benar dengan menggunakan alat optik. “Selain itu, harus disiapkan mental dan fisiknya juga, karena nanti akan menghadap sinar matahari langsung,” jelasnya.
Muchyiddin juga mengapresiasi atas terselenggaranya pelatihan tersebut. Selain untuk tukar pengalaman sekaligus menjadi perekat ukhuwah Islamiyah antara Nahdlatul Ulama dengan LDII. “Kita disini untuk kemaslahatan umat, jadi jangan sungkan-sungkan bertanya, bila perlu tanyakan sengan lengkap dan dicatat,” imbuh Muchyiddin.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Gresik, KH Abdul Muis mengatakan pihaknya telah mempersiapkan dengan baik baik peralatan maupun tempat untuk para peserta dari DPD LDII kota lain. “Setelah praktik alat hilal, kita lanjut buka bersama,”ujar Abdul Muis
Ia juga berharap kegiatan itu bisa berkelanjutan. ” Nanti kita bersama-sama dengan LFNU Gresik ikut memantau hilal, jadi ke depan supaya bisa ada pelatihan lagi sampai bisa,” tambah Abdul Muis.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH. Amrodji Konawi menjelaskan, Kabupaten Gresik terpilih menjadi tempat belajar hilal karena tim LFNU Gresik telah menjadi jujukan Indonesia timur dalam penentuan rakyatul hilal. “Awalnya kita rencana ke Lembang, namun informasi dari Pak Muis disini ada yang pinter dan jadi jujukan, makanya kita memilih Gresik,” ujar Amrodji.
Ia menambahkan, kegiatan ini akan menjadi catatan sejarah, karena ilmu Falak LDII berasal dari Nahdlatul Ulama. “Karena saya melihat cara melihat hilal LDII dan NU itu ada kemiripan bahkan sama,” imbuhnya.
Amrodji berharap dengan adanya pelatihan tersebut, tim LDII bersama Nahdlatul Ulama bisa menjadi salah satu rujukan pemerintah dalam penentuan hilal pada saat awal Ramadhan dan Syawal.
Alhamdulilah Mantabbs Luar biasa
Barokallah….
Mantaaab,sisir 10 malam terakhir insya pasti dapat.se7 pak yai Amrozi.
Semoga pelatihan ini bisa bermanfaat dan barokah
Semoga dgn. pelatihan bersama ini menambah kemantaban dalam penentuan hilal utk kemaslahatan umat
Alhamdulillah,Melu seneng aku.
Mugi Gusti paring asmalabar.
Semoga lancar aman dan barokah untuk semua umat…
Semoga dgn. pelatihan bersama ini menambah kemantaban dalam penentuan hilal utk kemaslahatan umat