Penentuan jatuhnya 1 Ramadhan membutuhkan metode yang tepat. Cara yang kerap dipakai di Indoneaia adalah hisab dan rukyat.
Untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai keilmuan tersebut, LDII menghelat “Pelatihan Teknik Hisab Rukyat bagi Pengurus Pondok Pesantren naungan LDII”. Kegiatan tersebut digelar di Observatorium Imah Noong, Lembang, Bandung, Sabtu (25/2).
Ketua DPP LDII, Lukman Abdul Fatah mengungkapkan, pelatihan tersebut bertujuan memperdalam teori dan praktik teknik hisab dan rukyat. “Sehingga yang hadir dapat berbagi ilmu dengan yang lain,” ujarnya.
Ia menambahkan, melalui pelatihan itu, tim DPP LDII diharapkan dapat melakukan pengamatan rukyatul hilal sebagai bahan pertimbangan pada sidang isbat untuk menentukan 1 Ramadan mendatang.
Sementara itu, Pengelola Observatorium Imah Noong Bandung, Hendra Setyanto mengungkapkan, baik ilmu hisab maupun rukyat, keduanya sangat penting dalam Islam. Mengingat penentuan waktu yang akurat berkaitan dengan pelaksanaan ibadah. “Seperti waktu salat, waktu puasa, waktu haji, dan waktu-waktu penting lainnya,” ujarnya.
Hendra menambahkan, pada era modern teknologi sudah berkembang, dengan begitu ilmu hisab dan rukyat akan lebih mudah dan akurat untuk diterapkan. “Ketika zaman sudah berkembang, kami bisa menentukannya dengan menggunakan teknologi yang tepat agar penentuannya lebih akurat,” lanjutnya.
Ketua Tim Rukyatul Hilal DPP LDII, Wilnan Fatahillah berharap para peserta mampu menyebarluaskan ilmu falak yang telah dipelajari. Menurutnya, pemahaman tentang ilmu falak sangat penting bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah. “Ini berkaitan dengan bulan Ramadan yang akan kita jumpai. Jadi kami membawa alat yang sudah dimiliki untuk disetting ulang dan kembali mempelajari ilmu falak,” ungkap Wilnan.
Para peserta dibekali materi dan praktik teknik rukyatul hilal, olah citra hilal, pengukuran arah kiblat, rukyat fajar, dan simulasi gerak bintang. Melalui pelatihan ini, Wilnan berharap para peserta dapat meningkatkan keterampilan dan akurasi dalam mengamati hilal. “Harapannya kami mendapat bekal ilmu yang cukup sebelum merukyat hilal sehingga tidak terjadi salah tafsir dalam melihat hilal. Ini hal yang penting untuk membantu pemerintah dalam menentukan awal bulan Ramadan nanti,” tuturnya.
Wilnan mengungkapkan dalam praktiknya, umat Islam dapat memilih salah satu dari kedua metode tersebut dalam menentukan waktu pelaksanaan ibadah. Tergantung pada keyakinan dan pemahaman masing-masing. Namun, perlu diingat bahwa penentuan waktu pelaksanaan ibadah yang tepat sangat penting dalam Islam, karena hal ini berkaitan dengan kualitas dan keabsahan ibadah tersebut.
Ilmu hisab adalah studi tentang perhitungan matematika yang melibatkan penggunaan kalender dan perhitungan astronomi untuk menentukan waktu. Sedangkan, rukyat adalah studi tentang pengamatan benda-benda langit, seperti gerhana bulan atau gerhana matahari, untuk menentukan awal dan akhir bulan dalam kalender Islam.
Oleh karena itu, penting bagi umat muslim untuk memahami kedua metode ini dan menerapkannya dengan benar dalam pelaksanaan ibadah, sehingga waktu pelaksanaan ibadah dapat ditentukan dengan tepat dan sesuai dengan syariat Islam.