Usai Hari Raya Idul Fitri, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persinas ASAD Jawa Timur (Jatim) menemui Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi (Adpim Setdaprov) Pulung Chausar, pada Selasa (7/5). Pertemuan selama satu jam itu membahas tentang kemajuan cabang olahraga pencak silat.
Ketua Persinas ASAD Jawa Timur Dedid Cahya Happyanto mengatakan, pihaknya telah memiliki hubungan yang baik sejak Pulung Chausar menjabat Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jatim.
“Tujuan kami untuk merumuskan bagaimana insan pencak silat bisa saling bersatu membangun Indonesia tentunya mewujudnya atlet berprestasi,” ujar Dedid, yang juga menjabat wakil ketua IPSI Jawa Timur.
Namun demikian, lanjut Dedid, hal yang terpenting adalah keguyuban antarperguruan pencak silat hingga di tingkat bawah. “Kita bangun bersama keguyuban ini supaya nanti kita pacu prestasi untuk Jawa Timur,” pungkas Dedid.
Sementara itu, Pulung Chausar yang juga menjabat Plt Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Jawa Timur, mengatakan kerukunan dan keguyuban di Jawa Timur tidak hanya tugas pemerintah, melain juga tugas masing-masing individu, salah satunya dari insan pencak silat.
“Apabila kita tidak rukun dan tidak kompak, maka rawan ditunggangi banyak kepentingan. Sekarang kita tidak kompak itu, maka berkurang semua piala dan prestasinya,” terangnya.
Ia berharap para jajaran ketua supaya guyub rukun sampai ke bawah. Sebab, yang bisa merukunkan semua cabang olahraga berada di pundak jajaran ketua.
“Mohon maaf, kalau kita ini tidak bisa menjadi satu, yang menjadi korban adalah para atlet. Mereka menjadi bingung, mana yang mereka ikuti. Akhirnya, para atlet tidak semangat latihan, tidak bisa mengejar impiannya. Dan itu sayang sekali,” pungkas Pulung.