Rabu (18/7). Danpusterad Mayjen TNI Hartomo silaturahim ke Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri. Dalam Kunjungannya tersebut Danpusterad didampingi Staf Ahli Kodam V/Brawijaya Kolonel Inf Bambang, Kabag Bhakti TNI Pusterad Letkol Arm Neny dan Pabanda Bhakti TNI Sterdam V/Brawijaya Mayor Inf Bambang.
Kedatangan Danpusterad disambut hangat oelh Pengasuh Ponpes Wali Barokah, H. Sunarto, Ketua DPD LDII Kota Kediri H. Usman Arif, dan para santri.
“Kami apresiasi atas kunjungan Danpusterad ke pondok kami. Pondok pesantren kami punya hubungan yang sangat erat dengan TNI, mudah-mudahan kunjungan ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua,” tutur H. Sunarto.
Terkait keberadaan Ponpes Wali Barokah, H. Sunarto menceritakan asal mula berdirinya ponpes yang berada di tengah-tengah perkotaan Kediri, dan dalam historis yang diutarakan secara singkat padat, H. Sunarto juga memastikan Ponpes Walibarokah bebas dari paham terlarang ataupun radikal.
”Saya paling senang melihat pemuda-pemuda di hadapan saya yang tampak cerah. Saya sudah lama berpesan kepada Dandim Kediri, bahwa saya mau bersilaturahmi ke Ponpes Walibarokah. Alhamdulillah saya diterima dengan baik di sini, ini adalah kesan yang baik.” Ujar Hartomo pada para santri.
Lebih lanjut Hartomo menjelaskan, bahwa di Indonesia tengah diterpa berbagai isu yang harus diketahui dan disikapi. Isu tersebut antara lain, Komunis, menurutnya jangan sampai isu tersebut dapat mengadu umat Islam. Paham komunis yaitu tidak percaya adanya agama maupun surga.
Selain itu, Hartomo menjelaskan, bahwa negara ini disibukkan pula oleh radikalisme. Paham komunis, radikalisme maupun terorisme, tidaklah diajarkan oleh negara ini dan agama islam.
“NKRI, UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Bendera Merah Putih, Garuda adalah identitas negara kita,” pungkasnya.