Kasubdit Ditbinmas Polda Jawa Timur AKBP Bahrun Nasikin memberikan pembekalan wawasan kebangsaan tentang pencegahan dan penanggulangan intoleransi, radikalisme, terorisme kepada ratusan santri Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Selasa (23/7).
AKBP Bahrun mengatakan, salah satu penyebab penghambat kesuksesan menuju generasi emas ialah maraknya paham radikalisme. Menurutnya, para santri sebagai generasi penerus bangsa harus dibekali tentang wawasan kebangsaan.
“Adik-adik kita beri wawasan agar mereka memiliki antibodi. Sehingga ketika mereka di lapangan, mereka bisa memberikan wawasan kepada masyarakat,” jelas AKBP Bahrun.
Sementara itu, Ketua Ponpes Wali Barokah KH Sunarto bersyukur bisa memfasilitasi kegiatan penyuluhan Ditbinmas Polda Jawa Timur yang notebene merupakan salah satu program prioritas Polri menangkal intoleransi, radikalisme dan terorisme.
“Bagi kami tentu menyambut baik kegiatan tersebut, karena bisa menambah wawasan lalu selanjutnya bisa diimplementasikan kehidupan sehari hari khususnya di lingkungan pondok pesantren. Kami menyadari hal itu karena tantangan saat ini selain narkoba juga ada sekelompok atau orang tertentu yang ingin mengganti falsafah dasar negara kita Pancasila menjadi negara berdasarkan agama,” terang KH Sunarto.
Menurutnya, ponpes Wali Barokah dari dulu hingga sampai sekarang tetap konsisten memegang teguh pada prinsip kebangsaan yaitu ikut menjaga keutuhan NKRI, Bhinneka Tunggal Ika.
“Keberagaman itu sendiri yang terus menerus kita tanamkan kepada para santri. Para santri di sini yang berasal dari penjuru Tanah Air. Dengan begitu insya Allah manfaat dirasakan para santri itu kerukunan kekompakan dan kerjasama yang bai diantara mereka,” paparnya.
Para santriwan dan santriwati yang mengikuti penyuluhan berjumlah sekitar 500 orang. Selain itu juga diikuti oleh para guru dan pengurus ponpes.
“Mereka pada umumnya berstatus santri baru. Dalam arti masa belajarnya baru beberapa bulan terakhir. Nah, itu perlu diberikan bekal tentang pemahaman tersebut menghormati menghargai atas perbedaan,” tuturnya.