Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersilaturahmi dengan pesantren peserta program pemberdayaan masyarakat berbasis pesantren (EKO-Tren) One Pesantren One Product (OPOP). Dalam kegiatan ini, Gubernur Khofifah menyerahkan beberapa penghargaan dan peluncuran tabungan santri bersama Bank Jatim.
Acara digelar selama dua hari, Kamis dan Jumat, 16-17 Maret 2023 di Hotel Harris Malang. Kegiatan hari pertama dilaksanakan diskusi panel dengan peserta OPOP. Hari kedua, dilakukan inagurasi secara hybrid yang diikuti 250 pesantren luring, dan 750 pesantren secara daring.
Pada acara tersebut, Khofifah menyerahkan sertifikat produk halal pada lima Koppontren, yakni Koppontren Nurul Faroh Lumajang, Koppontren Al Miftah Lumajang, Koppontren Al Mahrusiyah Lirboyo Kota Kediri, Koppontren Al Khusyu Blitar, dan Koppontren Al Amanah Sidoarjo.
Selain itu juga diserahkan Buku Profil EKO-Tren OPOP Jatim kepada pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Kota Malang Kyai Hj. M. Bisri, serta penghargaan kepada sembilan tokoh penggerak OPOP yang terdiri dari Kadiskop UMKM Jatim, Bank Indonesia KpW Jatim, Walikota Malang, Bupati Malang, Walikota Mojokerto, Bupati Jember, Bupati Ngawi, Bupati Trenggalek, dan ITS Surabaya.
Selanjutnya Khofifah meluncurkan Tabungan Santri, program dari Bank Jatim Syariah. Tabungan Santri diiperuntukkan bagi santri atau pengurus di lingkungan pondok pesantren. Melalui tabungan ini mereka mendapatkan fasilitas berupa kartu santri sekaligus sebagai kartu ATM yang bisa digunakan di seluruh mesin ATM Bank Jatim maupun bank lain.
Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menggalakan EKO-Tren OPOP. Tujuannya untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan para santri dan menjadikan pesantren sebagai institusi pemberdayaan masyarakat sekitar.
Tiga ponpes binaan DPD LDII Kabupaten Jember juga ikut hadir pada perhelatan tersebut, yakni Ponpes Al Manshurin, Ponpes Minhajurrosyidin dan PPM Syafiurrohman. Ketua LDII Jember, Akhmad Malik Afandi yang hadir di lokasi berharap tiga pondok ini terus bisa mengembangkan inovasi dan kreativitas pengembangan usaha pesantren sehingga bisa terwujud santripreneur, pesantrenpreneur dan socialpreneur. Hal itu sejalan dengan salah satu program DPP LDII yaitu menciptakan tri sukses pembinaan generus yaitu alim faqih, berakhlaqul karimah dan mandiri.
Ditemui di lokasi, Sekretaris OPOP Jatim, Gus Ghofirin berharap semakin banyak pondok pesantren binaan LDII yang bisa bergabung dengan OPOP. “Saya yakin potensi yang dimiliki oleh LDII akan mampu mempercepat tercapainya tujuan pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya.