SMA Budi Utomo Gadingmangu, Perak, Jombang menggelar Dual Track Exhibition, Rabu (5/2). Pagelaran tersebut menampilkan karya inovasi dan keterampilan para siswa yang meliputi teknik las listrik, teknik pendingin (AC), tata boga, tata rias, komputer office, konten marketing dan desain grafis.
Dual Track Exhibition dihadiri Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Ia mengapresiasi terselenggaranya Dual Track Exhibition, Chriswanto juga menyempatkan berkeliling melihat karya inovasi para siswa SMA Budi Utomo, sesekali ia juga melontarkan pertanyaan kepada para siswa.
Bagi Chriswanto, apa yang dilakukan SMA Budi Utomo sesungguhnya sudah melaksanakan program triple track. Sebab, sekolah yang berdampingan dengan pesantren Gadingmangu ini tidak sekedar diajarkan tentang pengetahuan dan kemandirian, akan tetapi juga diajarkan akhlak dan ilmu agama.
“Saya merasakan sendiri karena anak saya alumni sini. Anak saya, selain memiliki pengetahuan dan keterampilan, anak saya menjadi mubalighot untuk siar agama. Itu track yang ketiga,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Chriswanto mengingatkan khususnya pada generasi muda terkait tantangan dunia ke depan yang semakin tinggi. Lebih-lebih dengan kemajuan teknologi digital, tenaga manusia sedikit demi sedikit mulai tergeser. Di samping itu, secara moralitas tantangan ke depan juga semakin besar.
“Tiga hal itu (triple track) sebetulnya kalau sekolahnya di SMA Budi Utomo semuanya terselesaikan. Karena ilmu keterampilan diberi, ilmu pengetahuan diberi, dan yang terpenting membangun anak yang berkualitas dan berkarakter luhur,” imbuhnya.
Di akhir sambutannya, Chriswanto secara tegas mengutarakan apa yang telah dibangun SMA Budi Utomo sudah tepat dan akan menjadi pilot project untuk sekolah-sekolah lain dalam naungan LDII.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Budi Utomo (YPBU) Gadingmangu Jombang KH Achmad Fawwaz mengungkapkan bahwa program dual track menjadi nilai tambah bagi para siswa SMA Budi Utomo. Oleh sebab itu, pihak yayasan selalu mendukung demi masa depan generasi bangsa.
“Yayasan ibarat sebagai orang tua yang membawahi SMA dan SMK Budi Utomo. Jadi, selama program tersebut demi kebaikan masa depan para siswa insha Allah akan kami dukung penuh,” ujarnya.
Namun demikian, Fawwaz juga mengingatkan pada pihak sekolah agar program dual track tidak hanya sekedar diajarkan ilmu dasar, akan tetapi para siswa benar-benar bisa menguasai ilmu keterampilan tersebut. Dengan memiliki bekal keterampilan, lanjut Fawwaz, para siswa bisa memilih melanjutkan pendidikan atau siap terjun di dunia kerja, dan lebih-lebih bisa membuka lapangan kerja.
Dual Track Exhibition SMA Budi Utomo juga mendapat apresiasi dari Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Jombang Evi Dwi Widajanti. Menurutnya program dual track SMA Budi Utomo berbeda dengan sekolah-sekolah lain, yang pada umumnya hanya tata boga dan perhotelan.
Ia berharap kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah agar lomba kompetisi siswa nantinya tidak hanya dikhususkan SMK, melainkan bisa diikuti SMA, MA, dan MAK. Sehingga SMA Budi Utomo bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti lomba kompetensi siswa.
“Saya melihat dukungan sangat kuat dari yayasan, para pengusaha dan para alumni. Dan untuk tujuh program keahlian ini harapan kami bisa juara nasional,” tutupnya.