DPD LDII Gresik mekomendasikan empat hal pokok dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dilaksanakan Sabtu-Minggu, 25-26 Februari 2023 di Wulandari Hall Hotel Purnama Kota Batu.
Ketua DPD LDII Gresik H. Abdul Muis Zuhri menyebutkan, empat poin itu adalah pertama, menghimbau masyarakat tetap menjunjung tinggi tolerasi umat beragama serta menguatkan ukhuwah Islamiyah, wathaniah dan ukhuwah basyariyah, terutama pada tahun politik.
Kedua, penguatan ekonomi mandiri pascapandemi Covid-19. Diperlukan optimalisasi pemberdayaan UMKM untuk “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Ketiga, meminta masyarakat memberi perhatian khusus dan mendukung pemerintah dalam pelaksanaan program percepatan penurunan stunting. Keempat, mendukung terwujudnya pembangunan insan mandiri, berakhlakul karimah yang profesional religius.
H. Abdul Muis Zuhri menambahkan, kondusivitas wilayah harus dijaga, karena LDII ingin berbakti secara optimal kepada negeri ini. Hal ini selaras dengan tema Rakerda “LDII Untuk Bangsa: Profesional Religius dalam Bekerja Menjaga Silaturahim dan Ukhuwah Serta Berkontribusi Bagi Daerah, Bangsa dan Negara”.
Rakerda dibuka oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Nanang Setiawan. Dalam sambutan pembukaan, ia menegaskan Kesbangbol sebagai pembina ormas di tingkat Kabupaten mengapresiasi kinerja LDII Kabupaten Gresik.
“Sebagai ormas Islam, LDII telah ikut membantu menjaga kondusivitas daerah sesuai kapasitasnya, juga menilai LDII telah banyak berkontribusi pada daerah, mengharap dalam Rakerda ini dapat melahirkan rumusan-rumusan yang sifatnya tetap kontributif untuk daerah dan bangsa,” ujar Nanang. Ia berharap, LDII dapat memprogramkan pembangunan sumberdaya manusia,
Menangapi harapan Kesbangpol Gresik, Wakil Ketua DPW LDII Jawa Timur Supriasto, mengatakan pembangunan sumberdaya manusia merupakan bagian integral dari “Delapan Program Kerja LDII untuk Bangsa”. Ia meminta agar DPD LDII Kabupaten Gresik sesuai kebijakan, situasi dan kearifan lokal.
Terkait menjaga kondusivitas wilayah, Prihasto mengingatkan pentingnya menghindarkan bangsa Indonesia dari perpecahan antargolongan, yang dapat mengancam keutuhan NKRI, “LDII menempatkan nilai wawasan kebangsaan sebagai prioritas pertama, selain penguatan nilai-nilai keagamaan dalam program dakwah,” tutur Prihasto.
Setelah wawasan kebangsaan dan dakwah, barulah LDII menemparkan pendidikan, penguatan dan pemberdayaan ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan, teknologi digital, dan prgram energi baru terbarukan, kanjut Prihasto.
Rakerda LDII Gresik dihadiri Korwil dari DPW LDII Jawa Timur, pengurus PC dan PAC, kelompok kerja, serta Dewan Pembina KH. Abu Said dan KH. Musyafak Khoiri. (fjr)