Ratusan ribu warga Nahdliyin mengikuti istighosah kubro dalam rangka memperingati Harlah ke-94 NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Minggu (9/4).
Istighoasah diikuti para ulama, umara’, kiai, pengasuh pondok pesantren, ribuan warga NU se-Jawa Timur dan beberapa pejabat negara diantaranya Ketua DPR RI Setya Novanto, Ketum MUI KH. Ma’ruf Amin, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin, Bupati Sidoarjo Saiful Illah, Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Ketua PWNU Jawa Timur KH. Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah dalam sambutannya mengatakan jutaan warga NU yang berada di Jawa Timur saat ini telah mengadakan istighosah.
“Jutaan umat Islam Jawa Timur berdoa mewakili milyaran umat Islam dunia dan ratusan juta umat Islam di Indonesia.untuk keslamatan kita, keluarga, bangsa, kejayaan agama Islam, dan keutuhan NKRI,” kata Mutawakkil.
Mutawakkil menerangkan, banyak PC NU yang tidak bisa berangkat mengikuti istighosah karena kehabisan transportasi, akhirnya mereka di daerah-daerah juga melaksanakan istighasah di masjid bahkan ada yang di lapangan kecamatan dengan bersamaan.
Selain itu, Mutawakkil mengajak agar warga NU untuk memahami secara utuh dan bisa membedakan dengan organisasi keagaaman yang lain. Nahdlatul Ulama didirikan bukan hanya sebagai organisasi keagamaan yang hanya mengurusi ubudiyah (ibadah) warganya belaka melainkan organisasi kemasyarakatan dan kebangsaan yang memikirkan eksistensi dan peran warganya di tengah-tengah masyarakat.
“Para auliya (pemimpin), ulama NU, bukan hanya memikirkan kepentingan agama saja, tetapi sekaligus kepentingan bangsa dan negara. prinsip inilah yang digerakkan para kiai sesepuh NU,” imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, KH. Ma’ruf Amin mengatakan istighosah kubro merupakan hari berkumpul untuk mengetuk pintu langit untuk memohon meminta berkah rahmat Allah SWT dan ini merupakan keinginan para ulama dan bermunajat kepada Allah dalam rangka menjaga umat, bangsa dan negara.
Hal ini juga disampaikan Ma’ruf kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara dalam pertemuan dengan beberapa ulama dan pengasuh pondok pesantren beberapa hari yang lalu.
“Kita bersyukur dan bangga para ulama kita tidak hanya sibuk mengurusi di dalam pesantren tetapi sekaligus mempunyai perhatian yang besar terhadap bangsa dan negara. Oleh karena itu para ulama duduk bersama berkumpul disini berdoa mengetuk pintu langit memohon nur (cahaya) Allah,” ungkap Ma’ruf. (Sofyan Gani)