Kemandirian menjadi salah satu pilar pembinaan generasi muda. Salah satunya dengan belajar mengolah bahan masakan berbahan dasar cokelat.
PC LDII Kecamatan Semampir, Surabaya mewadahi pembinaan kemandirian bagi remaja putri melalui acara Cooking Class dengan tema Masakan Cokelat Ala Keputrian (MACAN). Kegiatan berlangsung Minggu (7/8) di Masjid At-Taqwa dan diikuti 30 orang remaja putri di lingkungan PC LDII Semampir.
“Cokelat merupakan salah satu makanan yang disukai oleh masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa,” papar Dilla, Ketua Pelaksana Cooking Class.
Dilla menambahkan, acara tersebut diadakan untuk menambah keterampilan para remaja putri dalam membuat kue kering, terutama yang berkaitan dengan cokelat.
Target acara adalah memberi tambahan keterampilan bagi remaja putri usia siap menikah. Agar kelak setelah menikah mereka sudah memiliki tambahan keterampilan.
“Acara ini juga dijadikan bekal Remaja Putri yang akan menikah, agar dapat membuat cemilan secara mandiri dan meningkatkan kreativitasnya dalam memasak,” ujar Dilla.
Dilla juga menjelaskan bahwa membuat olahan makanan sendiri bisa menghemat untuk pengeluaran. Selain itu juga lebih bergizi, karena bahan-bahan yang digunakan bisa disesuaikan sesuai kebutuhan.
“Dari pada beli jajan di luar rumah. Terutama yang berbahan cokelat pasti relatif mahal. Lebih baik buat sendiri di rumah, bisa membuat dengan porsi yang diinginkan dan juga bisa berkreasi sesuka hati,” terang Dilla.
Kreasi cokelat yang dipraktekkan adalah Bola-Bola Cokelat. Menurut Dilla bahan-bahan untuk membuat Bola-Bola Cokelat sangat murah dan mudah dicari. Cara membuatnya juga tidak ribet.
“Yang diperlukan dalam membuat Bola-Bola Cokelat hanyalah Biskuit Marie, Messes, Susu Kental Manis rasa Cokelat dan Vanila dan Keju. Bahan-bahan ini bisa ditemukan dimana saja,” jelas Dilla.
Dalam kesempatan yang sama, Pembina Keputrian PC LDII Semampir, Wiwin juga memberikan apresiasi kepada para seluruh peserta Cooking Class..
“Saya senang dan bangga sekali kalau lihat para remaja putri ini bisa memiliki semangat untuk belajar memasak,” ujar Wiwin.
Wiwin juga memberikan saran kepada seluruh peserta agar tak hanya belajar membuat kue kering. Namun bisa mengembangkan dengan belajar membuat aneka kue basah.
“Kue basah juga perlu diajarkan kepada remaja putri PC LDII Semampir. Karena itu juga bisa dijadikan sebagai kemandirian atau berwirausaha. Dan kue basah itu dijual juga bisa mahal harganya, hampir sama dengan kue kering,” ujar Wiwin. (ysy)