Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Kementerian Agama Kota Kediri menggandeng tiga pondok pesantren mengadakan bakti sosial donor darah. Kegiatan itu sebagai salah satu rangkaian memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-77, Rabu (16/11).
Kegiatan tersebut diikuti tiga ponpes yang bernaung pada DPD LDII Kota Kediri yakni Nurul Huda Al Manshurin Kresek, Al-Hasun Bangsal, Nurul Hakim Bandar dan dipusatkan di Ponpes Wali Barokah, Kota Kediri, Jawa Timur.
Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah Ust.Agus DS mengatakan, pihaknya seringkali mengikuti kegiatan donor darah yang diselenggarakan instansi pemerintah di beberapa tempat. Tetapi pelaksanaan di lingkungan Ponpes Wali Barokah ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan. “Semoga kerja sama ini bisa ditingkatkan dengan kegiatan lain yang tidak kalah bermanfaat,” ujarnya.
Sebelum dimulai, para guru dan santri diberikan wawasan pemahaman tentang urgensi donor darah. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mereka terkait pentingnya transfusi darah bagi kesehatan. Diantaranya, menurunkan risiko penyakit jantung, menurunkan tingkat kolesterol, dan menurunkan kadar oksidan dengan meningkatkan kandungan antioksidan dalam tubuh.
Hal senada dikatakan Wiyono, Staf Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Kediri. Ia mengatakan mendonorkan darah secara teratur adalah langkah sederhana, namun hal itu dapat memperkuat komunitas mereka, mendukung sistem kesehatan setempat, dan menyelamatkan nyawa.
“Dengan mengetahui beberapa manfaat dari donor darah, diharapkan mampu memberikan rasa percaya diri kepada seluruh pendonor darah untuk bisa melakukannya secara rutin. Sehingga dengan demikian, pasokan darah dapat terus terpenuhi, dan tubuh menjadi sehat,” kata Wiyono.
Dalam kesempatan tersebut, Rofiudin Faruq, Kasi PD Pontren Kemenag Kota Kediri mengapresiasi kepada Ponpes Wali Barokah yang telah menghelat aksi donor darah. “Mewakili jajaran Kemenag dan PMI Kota Kediri ikut senang dan bangga dengan guru dan para santri yang mau mengikuti donor darah. Kegiatan ini sangat membantu PMI dalam menyediakan stok darah,” ujarnya.
Kegiatan donor darah tersebut mengangkat tema “Ketahanan Kesehatan Membangun Moderasi Beragama”. Menurut Faruq, kegiatan ini digelar sebagai wujud kepedulian sosial dan kemanusiaan dari guru dan santri Ponpes Wali Barokah, agar bisa secara aktif menjadi pendonor.
“Maka dari itu kepada lembaga pendidikan keagamaan lain di bawah naungan Kemenag diharapkan juga dapat melakukan hal yang sama,” ajak Faruq.
Aksi donor darah tersebut mendapatkan apresiasi positif dari santri Ponpes Wali Barokah. Salah satunya Auda Dina Aulia, seorang santri asal Pekanbaru yang menjadi pendonor. Auda mengatakan kesyukurannya bisa berbagi pada sesama dengan mendonorkan darah. Apalagi dengan donor darah juga bermanfaat untuk kesehatannya. “Kami senang bisa berbuat baik pada sesama, karena sangat membantu sesama bahkan bisa menyelamatkan jiwa seseorang,” jelasnya.