DPW LDII Jawa Timur melaksanakan kembali kerja bakti dalam rangkaian Road to Rakernas LDII. Kali ini kerja bakti dilaksanakan di pesisir Pantai Kenjeran, Kelurahan Tambak Wedi, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (6/8).
Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH. M. Amrodji Konawi menyatakan, sepanjang pesisir Pantai Kenjeran banyak menumpuk sampah plastik. Untuk itu ia menggandeng warga PC LDII Kenjeran, PAC LDII Tambak Wedi dan Lurah Tambak Wedi beserta perangkatnya, siswa pondok LDII, dan Wanita LDII Jawa Timur untuk bersih-bersih area sisi barat bawah Jembatan Suramadu tersebut.
“Ini adalah bagian dari kegiatan Road to Rakernas LDII yang akan dilaksanakan 7-9 November mendatang. Paling tidak bersih-bersih ini akan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan,” ujar Amrodji.
Kerja bakti bersih-bersih, kata Amrodji dilakukan serentak secara nasional sejak 4 Agustus. Pada tanggal tersebut warga LDII se-Indonesia serempak melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan masing-masing. Kegiatan tersebut bertepatan dengan momen Hari Jadi Kemerdekaan RI tahun 2023.
“Ini juga untuk mengisi kemerdekaan. Kami bicara dengan Pak Lurah Tambak Wedi, alhamdulillah mendapat respon baik. Dan dari pihak PAC LDII Tambak Wedi juga telah menyampaikan keinginan untuk bersih-bersih wilayah pesisir Pantai Kenjeran,” jelas Amrodji.
Ia menambahkan, bersih-bersih merupakan implementasi dari Delapan Klaster Pengabdian LDII. Diantaranya wawasan kebangsaan, dakwah Islam, pendidikan umum, kesehatan dan pengobatan herbal, teknologi informasi, ekonomi syariah, pertanian dan lingkungan hidup, serta energi baru terbarukan.
Sementara itu, Lurah Tambak Wedi, Matlilla mengungkapkan bahwa ia memiliki keinginan agar Kelurahan Tambak Wedi bisa sama bersihnya dengan wilayah tengah kota. “Kami berharap LDII bisa mengedukasi masyarakat pesisir agar tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, ada tiga lokasi yang menjadi sasaran pembersihan dari sampah, yakni sepanjang sungai Kali Tebu, Blok KMS, dan Tambak Wedi Lama.
“Wilayah pesisir ini plottingnya adalah wilayah wisata, tetapi saya melihat kok tidak layak menjadi daerah wisata, maka akhirnya kami bekerjasama dengan teman-teman dari LDII untuk membersihkan dulu. Agar nanti dilihat oleh pemerintah kota, mana yang layak untuk jadi wisata laut,” papar Matilla.
Ia mengungkapkan di kawasan pesisir, sampah masih didominasi sampah plastik. Menurutnya, kawasan pesisir dan kawasan Suramadu saat ini menjadi wisata favorit bagi anak-anak muda, Penduduk wilayah kami ini tidak terlalu padat. Jadi pengunjung yang ke Suramadu itu kebanyakan anak-anak muda yang tidak membuang sampah pada tempatnya. Jadi sampah-sampah itu berserakan.
Selain itu, sampah plastik khususnya di Blok KMS diakibatkan karena faktor angin yang kencang dari Timur ke Barat, sehingga sampah menumpuk di area tersebut. Matilla menambahkan, pihak Kelurahan Tambak Wedi telah melakukan kerja bakti hampir setiap minggunya dengan melibatkan pengurus RT/RW dan LPMK, sebab dalam membersihkan dan menjaga lingkungan dibutuhkan kerjasama antar semua pihak. “Butuh waktu lama mengedukasi masyarakat bahwa satu sampah plastik sangat berbahaya. Plastik susah hancur,”jelasnya.
Matilla pun menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang diselenggarakan LDII dengan didukung oleh pengurus RT dan RW setempat. “Harapan kami selalu bisa bersinergi antara pemerintah kota, dalam hal ini Kelurahan Tambak Wedi. Semoga ke depan bisa saling menjaga lingkungan, terutama di wilayah pesisir,” harapnya.
Rangkaian Road to Rakernas LDII khususnya di bulan Agustus ini akan ditutup dengan kegiatan pembagian 5.000 bibit urban farming di acara Car Free Day (CFD) di Jalan Darmo dan Taman Bungkul Surabaya.
Alhamdulilah
Langkah yang bagus telah ditunjukkan oleh warga LDII, Semoga langkah kecil ini bisa menginspirasi masyarakat untuk bisa menerapkan hidup sehat melalui bersih lingkungan sekitar
Alhamdulillah sampai berjumpa di taman Bungkul pembagian 5.000 Bibit Tanaman 27-8-2023
dimulai dari kita, dimulai sejak kecil, dimulai dari sekitar kita.
lanjutkan