Indonesia sedang mengalami pandemi Covid-19 dan berbagai bencama alam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana alam yang terjadi pada awal tahun 2021. “BNPB mencatat pada 1-18 Januari sebanyak total 154 bencana alam terjadi di Indonesia. Kebanyakan berbentuk banjir, angin ribut dan longsor,” demikian Jubir Satgas Penanganan Covid-19 BNPB Wiku Adisasmito dalam pernyataan persnya secara virtual di Graha BNPB Jakarta, Selasa (19/01/21).
Salah satu faktor terjadinya kerusakan lingkungan adalah sedikitnya jumlah pohon dan hutan yang berperan sebagai paru paru dunia. Pohon, memberi manfaat untuk seluruh makhluk hidup, mulai dari rangkaian pohon yang berada diantara hutan rimba pun faktanya merupakan rumah bagi lebih dari 80 spesies satwa liar seperti burung, monyet, tupai, orang utan, dan hewan lainnya. Rainforest Action Network menyebutkan hasil risetnya bahwa rata-rata 50 juta spesies invertebrata ditemukan menggantungkan hidupnya di hutan-hutan hujan yang tersebar di seluruh dunia.
Dikutip dari National Geographic Indonesia, pohon dengan daun hijaunya memiliki proses fotosintesis mengagumkan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia di dunia ini. Juga sangat penting bagi kehidupan satwa. Pohon berperan mengurangi kadar CO2 di udara dan menghasilkan O2. Pohon juga dapat menahan laju air sehingga akan lebih banyak yang terserap ke dalam tanah.
Pohon adalah pengikat struktur tanah yang lemah, mencegah dataran tinggi dari ancaman bencana longsor, hutan lebat adalah paru-paru bumi yang menyerap secara konsisten karbon dioksida dari atmosfer, mencegah bumi dari ancaman pemanasan global.
Dewasa inipun, banyak manusia yang lalai dalam melestarikan alam, seperti meremehkan pembuangan sampah, melakukan penebangan liar, bahkan berani untuk membakar hutan demi pemanfaatan ladang untuk kepentingan pribadi.
Hari menanam sejuta pohon adalah pengingat untuk kita, agar dapat peduli terhadap lingkungan sembari menjaga ekologi hutan. Sejak tahun 2008 hingga saat ini, LDII mendukung Indonesia dengan mengadakan program Go-Green yang telah sukses menanam lebih dari 3,5 juta pohon, dengan angka kematian 7,2 persen. Program ini dimulai di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, lalu berkembang di berbagai penjuru tanah air. Pencanangan program Go Green ini secara nasional dilakukan di Makassar Sulawesi Selatan dan dilanjutkan dengan Gerakan Nasional Cinta Bahari, di Kendari Sulawesi Tenggara berupa penanaman pohon tembakau di pesisir pantai Kota Kendari.
ini artikel terkeren yang saya pernah datangi, membahas tentang dunia sangat infromatif…recommended banget untuk kalian.. terima kasih admin.. sukses selalu