Ketua Majelis Ulama Indonesia, DR. Yusnar Yusuf, MSc, PhD bersilaturahim dengan beberapa pengurus DPW LDII Provinsi Jawa Timur, Kamis (11/2). Selain untuk mempererat kerukunan beragama, juga ingin melihat lebih dekat bagaimana LDII mengelola sisi pembiayaan organisasi.
Kegiatan ini serangkaian dengan kunjungan ke Pondok Wali Barokah Kediri dan Pondok Pesantren Gading Mangu Jombang. Ikut serta dalam rombongan, Wakil Ketua Komisi Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama H. Hasyim Nasution, SE, SH. Silaturahim ini juga dimaksudkan untuk membangun komunikasi dengan semua ormas Islam.
“LDII dalam pandangan saya itu positif. Saya dengar dari saudara, kerabat bahwa LDII itu kaya. Bagaimana cara bisa kaya, sehingga harta umat menjadi sedemikian rupa, sebab beliau sering ke ormas-ormas lain tetapi hari ini beliau bertemu dengan ormas Islam yang kokoh dan bersinergi dalam keilmuannya,’’ tutur Yusnar yang sekaligus menjadi Ketua Umum PB Al-Washliyah.
Rombongan MUI disambut oleh Ketua DPW LDII Provinsi Jatim Drs. Ec. Amien Adhy, serta pengurus lainnya seperti Wakil Ketua H. Hasan Yuswadi, MA, Bendahara H. Ali Zuhdi, SH, dan Wakil Bendahara Ir. H. Maun, MT.
Dalam silaturahim ini, Yusnar juga menyoroti pemberdayaan ekonomi syariah. Menurutnya, kondisi bank syariah saat ini bahkan lebih parah daripada bank konvensional.
Dari kondisi tersebut, Yusnar mendorong LDII untuk mengembangkan Baitul Mal wat Tamwil (BMT) yang benar-benar syariah.
Silaturahim MUI bukan kali pertama. Beberapa tahun lalu Ketua Komisi Dakwah MUI Medan KH. Zulfiqar Hajar, Lc juga bersilaturahim ke kantor DPW LDII Jawa Timur.
Sementara itu Hasyim Nasution menjelaskan tentang maksud kedatangan rombongan MUI.
‘’Tujuannya silaturahim LDII Jatim guna membangun komunikasi yang lebih baik lagi dengan LDII, karena di LDII ada kepengurusan sehingga bisa bekerjasama. Dan LDII juga banyak partisipasi berperan aktif dalam program pemerintah, seperti Munas LDII, dan dalam LDII juga banyak program yang sinergi dengan program pemerintah,’’ demikian tutur Hasyim Nasution.
Penulis: Ahmad Benyamin/Trima Dia Nurrohmah
Editor: Widi Yunani