Gubernur Provinsi Jawa Timur Soekarwo mengajak semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi melawan narkoba. Selain itu Soekarwo mengajak Polda Jawa Timur, Kodam V/Brawijaya, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan seluruh ormas di Jawa Timur agar bekerjasama BNNP Jawa Timur membantu Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Hal ini disampaikan Soekarwo saat sambutan di Perayaan Puncak Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Lapangan Kodam V/Brawijaya, Kamis (13/7).
Menurut Soekarwo peredaran narkoba saat ini sangat berbahaya bagi generasi muda. “ Mengapa narkoba bisa masuk di Indonesia? Karena negara Indonesia kalau dijajah melalui kekuatan militer tidak ada yang berani. Ternyata dia tahu persis yang dirusak anak muda adalah narkoba. Dan ini strategi mereka untuk merusak anak muda. Oleh sebab itu harus kita lawan!,” tegas Soekarwo.
Soekarwo juga memerintahkan kepada Pangarmatim untuk membantu memerangi peredaran narkoba di jalur laut. “Pak Pangarmaritim biasanya (peredaran narkoba) lewat laut pak. Itu nanti ditenggelamkan saja pak. Tidak harus pencuri ikan, tapi pembawa narkoba ditenggelamkan saja,” katanya.
Sementara itu, Kepala BNNP Jawa Timur Fatkhur Rahman dalam sambutannya mengatakan Hari Anti Narkotika Internasional yang diperingati setiap tahun bukan sebagai peringatan BNN, namun peringatan sebagai bentuk keperihatinan kita terhadap permasalahan narkoba di dunia yang belum dapat diselesaikan.
“Maka dengan diperingatinya HANI marilah kita meneguhkan hati untuk berperang melawan narkoba, karena masih menjadi tantangan dan ancaman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.
Untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba, Fatkhur Rahman menggandeng dan menjalin kerjasama dengan seluruh komponen masyarakat. Ini sesuai dengan tema peringatan HANI yaitu peran aktif dan pendayagunaan seluruh komponen dan potensi bangsa dalam menghadapi keadaan darurat narkoba menuju Indonesia yang sehat.
“Penyelesaian permasalahan narkoba di tanah air didahului dengan persamaan pola pikir dan sinergitas kegiatan dari seluruh komponen masyarakat dan menghilangkan ego sektoral,” imbuhnya. (Sofyan Gani)