Kantor ormas adalah jantung aktivitas sosial kemasyarakatan. Itulah sebabnya DPW LDII Jakarta berusaha keras mewujudkan sebuah kantor, untuk memudahkan aktivitas dakwah dan melakukan pertemuan dengan ormas lain. Pada Rabu (18/3) lalu, DPW LDII DKI Jakarta menggelar soft launching, yang dihadiri jajaran pengurus harian DPP LDII, para dewan penasehat DPP LDII, pengurus harian dan para dewan penasehat DPD LDII se-DKI Jakarta.
Keberadaan sebuah kantor bagi ormas Islam seperti LDII sangat penting dan strategis. Dengan kantor yang representatif, segala kegiatan organisasi dapat dikoordinasikan dan dikonsolidasikan setiap hari. Di antara 34 kantor DPW LDII se-Indonesia, baru Jawa Timur dan Jawa Tengah yang memiliki kantor yang dilengkapi ruang pertemuan serbaguna, dan fasilitas pendukung yang memadai.
“Dinamika dakwah di ibu kota sangat luar biasa, sayangnya kami belum memiliki kantor yang representatif. Dengan pembangunan gedung ini kami dapat mengundang ormas lain, atau melakukan berbagai kegiatan bersama-sama dengan ormas lain,” ujar Ketua DPW LDII DKI Jakarta, Ir. H. Teddy Suratmadji, M.Sc. Sebelum pembangunan gedung DPW LDII DKI Jakarta, berbagai kegiatan LDII Jakarta meminjam fasilitas gedung yang dimiliki DPP LDII.
Gedung kantor DPW LDII DKI Jakarta terletak bersebelahan dengan kantor DPP LDII. Bahkan, dua gedung ini terhubung dengan koridor di lantai dua. Koridor tersebut menghubungkan ruang kantor DPW LDII DKI Jakarta dengan masjid kantor DPP LDII. Arsitekturnya, dirancang saling mengkait atau terhubung, dengan filosofi, antara DPP LDII dan DPW LDII DKI Jakarta merupakan kesatuan yang saling bersinergi. Dengan demikian, kegiatan LDII Jakarta yang membutuhkan ruang sangat besar, masih bisa memanfaatkan ruangan milik DPP LDII.
Gedung dengan berlantai tiga tersebut, menurut Teddy, difungsikan sebagai pusat kegiatan LDII di DKI Jakarta, bahkan ia akan mempersilahkan para pemuda LDII menyalurkan kreatifitasnya di gedung tersebut. “Prinsipnya ada tujuh hari dalam seminggu, kami akan membaginya per hari untuk mewadahi kegiatan LDII Jakarta. Termasuk kegiatan para pemuda. Kami jamin, gedung ini nantinya tak akan sepi,” papar Teddy.
Gedung seluas sekitar 1.000 meter persegi tersebut, menghabiskan anggaran Rp 6 miliar dan dibangun secara swadana dan swadaya warga LDII. Konsultan pembangunan semua warga LDII, hal ini memungkinkan proses gambar hingga pembangunan gedung bisa lebih hemat dan efisien. Tim pembangunan gedung dapat bekerja sama menggerakkan sumberdaya manusia yang mereka kerahkan, sehingga pembangunan gedung cukup memakan waktu dua tahun. Menurut perwakilan Tim Pembangunan GedungDPW LDII Jakarta, Ir. H. Timmy Setiawan, pembangunan gedung yang memiliki 16 ruangan ini dirancang untuk memaksimalkan fungsi setiap ruangan yang ada.
Ruangan-ruangan itu terbagi dalam tiga lantai. Lantai dasar difungsikan untuk kegiatan umum, sedangkan lantai du adigunakan sebagai tempat kerja, serta roof top sebagai fasilitas tambahan. Untuk kegiatan umum, lantai dasar didukung dengan ruang tamu, ruang VIP, ruang rapat pengurus harian serta mushola dan dua toilet. Menurut Ketua Dewan Penasehat DPW LDII DKI Jakarta, KH Malikul Kusno,
Gedung tersebut dapat menjadi kebanggaan warga LDII, karena menjadi bukti kerukunan dan kekompakkan antar warga LDII. Terlebih lagi, dalam Islam diajarkan untuk selalu berbudi luhur kepada sesame manusia agar tercipta kerukunan dan menghindari perpecahan.
Peresmian gedung DPW LDII DKI Jakarta yang dihadiri 12 Wanhatda, seluruh ketua DPD LDII kota se-DKI Jakarta, dan pengurus harian DPP LDII ini ditutup dengan doa bersama dan penandatanganan prasasti.