KBRN, Surabaya : Sebanyak 94 Dai di Jawa Timur, diberi bekal sebelum turun di tengah masyarakat. Dengan menggandeng lintas lini baik itu perguruan tinggi maupun Polri, diharapkan para dai dapat menjadi garda terdepan menjaga kondusivitas di Jawa Timur.
“Ya selain ilmu dakwah dan fiqih, dalam pelatihan Dai ini, juga terdapat pemantapan materi tentang Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). Kenapa hal tersebut perlu dilakukan, sebab sekarang ini, Dai yang memberikan ceramah menyejukkan dan Dai provokatif beda tipis.”
“Karena itu kita gandeng Polda Jawa Timur untuk memberikan pemahaman akan Kamtibmas,” ungkap Amien Adha, Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur, disela diklat dakwah dan fiqih, di UIN, Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (31/10/2015).
Menurut Amien, tidak hanya kader LDII yang diberi pembekalan, tapi juga ada ormas lain seperti Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah.
“Ini sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya dari tokoh agama, agar mereka lebih paham,” urainya.
Dari segi akademisi, UIN, Sunan Ampel Surabaya, lebih menitik beratkan pada metode pendekatan berdasarkan pendidikan dan pengajaran kepada Dai muda ini, sehingga nantinya metode yang diberikan bisa di implementasikan kepada masyarakat.
“Disamping aspek pendidikan dan pengajaran, ada juga pengabdian ke masyarakat, ini sekaligus mentransformasikan antara dakwah dan fiqih,” ujar Sahid, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN, Sunan Ampel Surabaya.
Dakwah, lanjut Sahid tidak bisa dipisahkan dari fiqih, karena fiqih ini mengikuti perkembangan masyarakat. Saling keterkaitan antara dakwah dan fiqih ini sekaligus sebagai filter membendung paham radikal.
“Jadi tanpa dakwah tanpa menggunakan fiqih, akan radikal orang itu, maunya sendiri, apalagi ingin membentuk negara dan sebagainya, ini kan bahaya,” terangnya.
Sementara itu Polda Jawa Timur mengapresiasi kemitraan yang terjalin antara Dai dan penegak hukum. Dengan adanya pembekalan yang diberikan diharapkan muncul dai Kamtibmas yang menyejukkan bukan menyesatkan.
”Kita memang harus bekerjasama, dai kamtibmas yang digagas LDII ini, nantinya akan berkolaborasi dengan kita, bersama- sama turun ditengah masyarakat, memberikan pemahaman-pemahaman masalah aturan-aturan.”
“Jadi dari segi Agama ada Dai Kamtibmas, dari pangamanan dan ketertiban ada Polri, semua saling bersinergi,” pungkas AKBP Dulfi Muis. Wadir Binmas Polda Jatim. (Benny/DS)
Sumber: http://www.rri.co.id/post/berita/214499/daerah/tidak_hanya_penguatan_agama_dai_di_jatim_juga_diberi_pemahaman_kamtibmas.html