Tim Falakiyah DPW LDII Jawa Timur menerima Ijazah Kitab Falak KH Ahmad Ghozali Mf di Pondok Pesantren Al Mubarok Lanbulan, Sampang, Jawa Timur, pada Sabtu (18/5). Ijazah tersebut diterima setelah Tim Falaqiyah DPW LDII Jawa Timur menimba ilmu di Rumah Falak Markaz Hisab Rukyat (MAHIRA) Mojokerto selama tujuh hari.
Tim Falaqiyah DPW LDII Jawa Timur terdiri dari enam orang, diantaranya Fajar Sidiq Rofiqo, Yazid Fauzan, Kemal Prasetyo Wanadri, Muhammad Faiz Akbar, Juang salaz Prabowo, dan Dhawud.
Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi yang berkesempatan mendampingi Tim Falakiyah mengutarakan, Ilmu falak yang mestinya diajarkan dalam dua semester bisa mereka serap dan diselesaikan dalam tujuh hari full day secara privat di Rumah Falak MAHIRA Mojokerto. “Sekarang ilmu falak tersebut telah sah diterima oleh Tim Falakiyah LDII Jawa Timur setelah diijazahkan langsung oleh pemilik sanadnya yaitu KH. Ahmad Ghozali Mf yang juga pengasuh Ponpes Al Mubarok Lanbulan Sampang, Madura,” tuturnya.
Amrodji memandang belajar ilmu falak bukan hanya untuk penentuan awal bulan Hijriyah, tetapi bisa juga untuk penentuan waktu shalat dan arah kiblat. “Ternyata banyak ilmu falak yang harus dipelajari,” ungkapnya.

Pekan lalu, Amrodji juga mengunjungi Rumah Falak MAHIRA Mojokerto untuk menyaksikan proses belajar Tim Falakiyah DPW Jawa Timur yang dipimpin KH Syamsul Ma’arif. Mereka menerima empat materi pelajaran, di antaranya hisab gerhana metode kitab Irsyadul Murid berbasis Excel, hisab awal bulan Hijriyah metode Ephmeris Kemenag RI, hisab arah kiblat dan praktik pengukuran, dan praktik rukyatul hilal.
Amrodji berharap, Tim Falakiyah LDII Jawa Timur agar ilmu yang didapatnya segera ditularkan kepada Tim Falakiyah DPD LDII Kabupaten dan kota. Sehingga ilmu tersebut tidak putus begitu saja.
Sementara itu, KH Syamsul Ma’arif saat menjamu jajaran DPW LDII Jawa Timur, mengatakan ilmu yang diajarkan di Rumah Falak MAHIRA Mojokerto mengerucut tiga hal, yaitu kaderisasi ahli falak di LDII Jawa Timur, mengikuti kegiatan observasi kelanjutan, dan terakhir mengedukasi warga LDII.
“Tsamaratul ilmi al amal, buah dari ilmu adalah amal. Harapan kami ilmu falak ini tidak hanya berhenti pada mereka, tapi mari kita belajar bareng menularkan ilmu kita sebagai li i’lai kalimatillah menularkan ilmu falak,” katanya, yang lebih akrab disapa Gus Syamsul.