Menguatkan Ukhuwah Islamiyah untuk bersama membangun bangsa menjadi tema utama dalam pengajian Umum PC LDII Waru pada Selasa, (18/7) di Masjid Baiturrahim, Medaeng, Sidoarjo. Kyai H. Abdul Mutholib dari NU turut memberikan ceramah dalam acara yang dihadiri oleh 1.000 orang yang berasal warga LDII, NU dan Muhammadiyah ini.
Ulama NU, KH. Abdul Mutholib, atau lebih tenar dijuluki sebagai Kyai Kerah Sakti Menyampaikan tentang pentingnya kerukunan antar sesama ormas Islam. “Baik NU, Muhammadiyah ataupun LDII itu sama-sama Islam, jadi harus rukun. Siapapun kyai-nya jika yang diomongkan benar dan tidak menyimpang dari ajaran Islam maka ayo diikuti,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PC LDII Waru, H. Hotib Al Arish dalam sambutannya mengajak seluruh warga untuk memperkuat Ukhuwah Islamiyah dengan selalu menjaga kerukunan dan kekompakan. Senada dengan hal tersebut, Ustadz Ibrahim yang merupakan tokoh masyarakat NU di Medaeng menyampaikan bahwa esensi dari halal bihalal yang utama adalah menghapus kesalahan antar sesama dan saling tolong menolong dalam kebaikan.
Lebih lanjut Ustadz Ibrahim menyampaikan bahwa hubungan antara NU, LDII dan Muhammadiyah di wilayah Medaeng sangat harmonis. Dan berharap antar sesama ormas Islam selalu berusaha kompak menjaga kedaulatan NKRI. ” Alhamdulillah selama ini hubungan kami dengan LDII dan Muhammadiyah disini sangat harmonis. Bahkan kemarin saat kami sedang ada pembangunan masjid, kami diberi bantuan material besi oleh LDII,” ungkapnya.
Pada sesi selanjutnya, Pengurus DPW LDII Jatim, H. Hasan Yuswadi, S.H. menyampaikan tentang asbabul urut diadakannya acara pengajian umum dan silaturahim antar ormas Islam di Kecamatan Waru ini. Dimana penyelenggaraan acara ini terinspirasi dari acara pertemuan ulama se-Jawa Timur yang diadakan MUI beberapa waktu yang lalu. “Saat mengikuti acara itu saya berpikir akan baik jika bisa mengumpulkan ormas-ormas Islam di Medaeng ini dalam satu acara,” tuturnya.
Hasan juga menjelaskan bahwa kondisi bangsa Indonesia saat ini sudah sampai pada tingkat mengkhawatirkan. Dimana banyak terjadi intrik dan isu-isu di masyarakat yang mengarah ke perpecahan. Untuk meredam hal ini dibutuhkan satu arahan yang mampu meraih semua golongan untuk menyeimbangkan kondisi bangsa. Untuk hal inilah diharapkan para ulama yang merupakan panutan dalam masyarakat memberi satu komando positif untuk menciptakan suasana yang kondusif.
Peran ormas Islam juga tak kalah penting dalam hal ini, mengingat Islam adalah agama mayoritas masyarakat Indonesia. Jika semua ormas Islam mampu bersatu serta meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathoniyah-nya, maka kondisi bangsa Indonesia akan menjadi lebih baik dan selalu kondusif. (Havid)