Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM), Atus Syahbudin memperkenalkan batik ecoprint di Institute of Biology Leiden (IBL), Faculty of Science, Leiden University (LU), Belanda. Atus Syahbudin bersama dua akademisi Fakultas Kehutanan UGM sedang mengikuti training internasional sekaligus meningkatkan kerja sama mengenai identifikasi jenis-jenis tumbuhan tropika yang diselenggarakan oleh Hortus Botanicus Leiden (HBL). Training internasional itu berlangsung selama satu bulan sejak bulan Januari 2022.
“Batik ecoprint tersebut merupakan karya warga LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) di Omah Fatma. Kainnya bercorakkan dedaunan tropika seperti daun jati, leda, jarak kepyar, kepuh, bayur, sawo kecik, dan lain-lain,” ujar Atus.
Atus yang juga menjadi Ketua DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini menambahkan, sejak tahun lalu, Fakultas Kehutanan UGM tengah berkolaborasi melalui Tri Dharma pengabdian dengan komunitas Omah Fatma dan LDII DIY untuk membangun laboratorium tanaman ecoprint di Bumi Perkemahan Dewaruci, Pantai Selatan Yogyakarta.
Inisiasinya bersamaan dengan momentum peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia pada 2021 oleh DPP LDII yang diresmikan Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, Djarot Margiantoro.
Sementara itu, Wakil Direktur HBL, Peter Inklaar hadir dan menyepakati peningkatan kerja sama dengan UGM, antara lain: post doctoral, pengajuan Erasmus student mobility, dan research collaboration.
“Dengan senang hati, mari kita melanjutkan kerja sama ini. Saya sangat berbangga dapat menerima Saudara dalam Tropical Plant Families Course,” kata Peter.
Yogyakarta dan Leiden memiliki beberapa kemiripan. Keduanya merupakan kota bersejarah, kental akan kebudayaan lokal, dan tempat berdirinya kampus tertua, yakni LU dan UGM. Pengalaman LU dalam mengelola HBL akan dapat membantu Fakultas Kehutanan UGM dalam pengelolaan hutan pendidikan pada khususnya, serta pengembangan kebun botani UGM, restorasi Alas Mentaok dan flora sumbu filosofi Yogyakarta secara umum.
Sementara itu Direktur HBL, Prof. Paul Kessler mengapresiasi pelaksanaan training ini. Paul yang pernah lama meneliti di Kalimantan Timur mengharapkan, hasil pelatihan dapat meningkatkan pemahaman yang lebih baik terhadap evolusi tumbuhan tropika.
“Saya sangat mengapresiasi dan semoga hasilnya dapat membantu meningkatkan pemahaman akan keluarga tumbuh-tumbuhan tropika. Anda pun semakin menghargai keanekaragaman tumbuhan. Jangan ragu untuk mendiskusikan pula kerja sama lainnya,” harap Paul dua hari lalu.