Wakil Bupati Kabupaten Jombang, Hj. Mundjidah Wahab membuka Musyarawarah Daerah (Musda) VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Jombang yang digelar di Aula Ponpes Gadingmangu, Jombang, Rabu (16/12).
Musda ini dihadiri ulama, pimpinan pondok, ketua Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII se-kabupaten Jombang. Selain itu turut hadir juga Forpimda dan Ormas lintas agama.
Dalam sambutannya Mundjidah mengungkapkan, Kabupaten Jombang menjadi perhatian nasional, karena merupakan tempatnya pondok pesantren. Dengan hadirnya pondok-pondok pesantren di Kabupaten Jombang semuanya berjalan dengan ciri khas masing-masing berlomba-lomba untuk kebaikan sehingga sampai saat ini keadaan tetap kondusif.
“Kabupaten Jombang selama ini sudah sinergi ke semua lembaga, instansi, organisasi politik maupun lintas agama, kita selalu bergandengan tangan bersama-sama membangun bangsa didalam menegakkan NKRI, UUD ‘45, Pancasila, bhineka tunggal ika. Empat pilar kebangsaan kita masyarakatkan di Kabupaten Jombang sehingga sampai saat ini tetap kondusif,” kata Mundjidah.

Mundjidah mengapresiasi kerja keras LDII selama ini yang telah membantu pemerintah dan masyarakat kabupaten Jombang. “Dengan visi misi LDII yaitu berilmu, berakhlak, dan mandiri. LDII betul-betul mandiri, LDII Kabupaten Jombang membangun kantor tanpa menerima bantuan Pemkab, sebaliknya, LDII malah memberikan bantuan kepada Pemkab Jombang,” imbuhnya.
Untuk itu, lanjut Mundjidah, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) kontribusi, karya, komunikasi LDII sangat dibutuhkan yang mana untuk membangun karakter bangsa yang profesional religius.
Dalam kesempatan tersebut ketua DPW LDII Provinsi Jawa Timur, Drs. Ec. H. Amien Adhy mengatakan, LDII terus melakukan berbagai macam pembinaan internal. Mulai usia dini hingga manula diberi pembelajaran ilmu agama dan dunia sehingga ilmu generus mempunyai predikat tri sukses, yakni sukses ilmu, sukses akhlak dan sukses mandiri.
“Program tri sukses inilah yang terus kita dorong bagaimana wujud berbangsa negara warga LDII bisa memberikan kontribusi kepada pemerintahan kabupaten, kota maupun negara. Dengan kemampuan SDM (sumber daya manusia) terus kita dorong kontribusi karya dan komunikasi LDII yang berada di kabupaten kota untuk lebih baik lagi,” kata Amien. (Sofyan Gani)