Sebanyak 20 Wanita LDII Karanggeneng, Lamongan, sejak pukul 09.00 tengah sibuk menyiapkan bahan-bahan dan mengaduk adonan kue. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Cooking Class Wanita LDII Lamongan dalam membuat kue kering, sebagai persiapan kue suguhan lebaran, Minggu (20/3).
Acara Cooking Class digelar di kediaman Tri Winarti, salah satu pemateri. Peserta diajarkan mulai dari mencampur bahan baku, mencetak, mengoven dan sampai pengemasan. Jenis kue yang dipraktekkan antara lain kue kacang, kastangel dan kue sagu yang umumnya disuguhkan di atas meja di hari lebaran.
Tri Winarti mengatakan agar produk kue lebaran enak dan tahan lama, maka harus menggunakan bahan yang berkualitas. “Kualitas harus kita jaga agar pelanggan tidak kecewa. Selain itu kue yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan konsumen,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, kemasan produk harus menarik agar banyak peminat untuk membeli. Sebab, tampilan produk atau kemasan sangat penting meningkatkan citra produk.
“Agar kue lebaran cantik bisa memakai toples beranekaragam. Jangan lupa diberi merek ya,” lanjut mbak Tri, panggilan akrabnya.
Mengenali segmen konsumen juga penting, tambah Tri Winarti. “Karena pembeli kita itu bermacam-macam, maka harus disesuaikan dengan permintaan pasar. Maka harus ada diversifikasi produk untuk berbagai kalangan dengan harga yang variatif,” pesannya.
Tri Winarti memberi semangat pada generasi muda, khususnya pada perempuan, agar bisa hidup mandiri dan mempunyai skill, “Harus berusaha untuk mencari uang sendiri, Membantu perekonomian keluarga,” tegasnya.
Menurut Tri, bisnis kue kering dapat dikelola dari rumah dan tanpa modal yang besar. Karena nggak perlu repot-repot bolak balik jualan di lapak atau toko. Buatnya bisa di rumah dan bisa dijual secara online melalui media sosial,” kata Tri.
Sementara itu Fitri, pemateri lainnya menyampaikan, bisnis kue lebaran menurutnya sangat menjanjikan. “Saat menjelang lebaran permintaan pasar sangat tinggi bahkan mencapai 200 persen daripada hari-hari biasa. Maka ini menjadi peluang usaha yang menjanjikan dengan keuntungan yang lumayan,” ujarnya.
Ia menceritakan bisnisnya di bidang kue lebaran. Ia membangun bisnisnya di tahun 2007 dan kini bisa meningmati hasilnya. “Bahkan keuntungannya mencapai 40-50 persen loh, karena lebaran banyak peminatnya,” lanjut Fitri.
Tak dipungkiri, menurut Fitri, membangun sebuah bisnis tak mudah. Ia pernah mengalami kerugian yang membuatnya sempat vacum di tahun 2010. Namun dirinya tak mudah menyerah, ia melanjutkan bisnisnya hingga sekarang.
Cooking Class merupakan salah satu pelatihan kemandirian untuk remaja putri. Ada juga pelatihan lainnya seperti tata rias, tata busana, pemasaran online sebagai pembinaan remaja putri LDII.