Doa dan berserah diri kepada Allah SWT adalah kunci dari sebuah kesuksesan. Hal ini yang dilakukan oleh Anggara Jati, Founder sekaligus pemilik Lapis Bogor, Bolu Lembang, Bakpia Kukus Tugu Jogja serta Lapis Kukus Pahlawan Surabaya saat mengisi acara Webinar Sharia Creative Entrepreneurship di Kantor DPP LDII Jakarta, pada Sabtu (29/7).
“Seperti gudir ngalih kata orang Jawa dengan berdoa, berprasangka baik dan paketnya punya keyakinan sama Allah, kita berserah dan berdoa,” ujar Anggara.
Dalam kesempatan tersebut, Anggara menjelaskan, sebagai warga LDII ia sudah dikenalkan dan diajarkan rumus sukses. Diantaranya “6 tabiat luhur”, yakni rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanat, mujhid muzhid serta 4 tali keimanan – bersyukur, mempersungguh, mengagungkan dan berdoa yang sudah diterapkan Anggara dalam bisnisnya.
“Do adalah kerja keras dan Be adalah kerja cerdas, tugasnya hanya berdoa dan berusaha lalu hasilnya pasrahkan kepada Allah, ketika kita kerja cerdas diikuti dengan memperbaiki kualitas diri,” ungkap Anggara.
Ia meyakini ketika usahanya gagal yang harus diubah adalah pendekatan, strategi dan tindakannya. Hasilnya pun akan berubah. “Tindakan itu bisa berhasil atau tidak berhasil, kalau belum berhasil bukan berarti gagal yang belum berhasil dievaluasi dengan coba lagi, dan lagi sampai kesuksesan itu datang,” ujarnya.
Anggara yang memulai bisnis nya pada tahun 2011 dengan Lapis Bogor Sangkuriang, kemudian berekspansi membuka beberapa brand baru, ia menyampaikan bisnis kue yang dijalani nya semua memakai konten lokal untuk bahan bakunya.
”Yang penting fokus beresin satu persatu persisten konsisten dan tahu kekuatannya apa, kita cari brand mark dulu, oleh-oleh bisa diciptakan dan di Bogor punya konten lokal talas,” ujar Anggara.
Ia menambahkan bahwa nilai tambah menciptakan orisinalitas yang tidak bisa ditolak oleh customer. “Brownis dulu tidak ada topping, akhinya saya buat dikasih topping kemudian bolu yang lembut dikukus, diberi topping dengan konten lokal serta harga terjangkau,” pungkasnya.