Hari Pahlawan di tahun 2020 diperingati dalam kondisi bangsa yang tengah dilanda pandemi Covid-19. Kementerian Sosial dalam siaran persnya menyatakan bahwa peringatan Hari Pahlawan merupakan upaya mengenang perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam mempertahankan NKRI.
Untuk itulah Peringatan Hari Pahlawan tahun 2020 mengambil tema “Pahlawanku Sepanjang Masa”. Jerih payah para pahlawan memperjuangkan kedaulatan NKRI patut ditiru dan menginspirasi generasi penerusnya.
Berbicara tentang Hari Pahlawan, tak lepas dari peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Rakyat Surabaya dengan senjata seadanya melawan tentara sekutu Inggris yang bersenjatakan modern. Pertempuran ini dilatarbelakangi tewasnya Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby.
Kemarahan Inggris atas tewasnya Mallaby memunculkan ultimatum kepada rakyat Surabaya. Isi ultimatum antara lain seluruh pemimpin Indonesia di Surabaya harus melaporkan diri, seluruh senjata yang dimiliki pemimpin Indonesia di Surabaya harus diserahkan kepada Inggris, dan seluruh pemimpin Indonesia di Surabaya harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat.
Bung Tomo sebagai arek Suroboyo mengobarkan semangat melawan ultimatum Inggris. pertempuran 10 November 1945 pun tumpah. Menurut tulisan Hario Kecik, Setidaknya 20.000 nyawa rakyat Surabaya melayang dan Inggris pun harus kehilangan serdadunya. Akhirnya pada 1946, Presiden Soekarno menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan.
Di Hari Pahlawan ini, Ketua DPW LDII Jawa Timur, H. Moch Amrodji Konawi menyatakan banyak hal yang bisa diteladani dari peristiwa heroik 10 November 1945, terutama bagi generasi penerus bangsa. “Para pemuda diharapkan dapat mengisi kemerdekaan dengan tampilnya generasi muda yang berkualitas,” kata Amrodji. Ia menambahkan, LDII memiliki program Tri Sukses Generus yang membentuk para pemuda agar berilmu, berakhlakul karimah dan mandiri.
Menurut Amrodji, pahlawan selayaknya menjadi panutan inspirasi bagi setiap pemuda Indonesia untuk memperbaiki dan membantu bangsa ini terus bangkit. “Dengan mengilhami Tri Sukses Generus dan sikap profesional religius maka pada tahun emas 100 Indonesia merdeka pada 2045 akan diisi oleh para generasi pemuda yang tangguh lahir batin serta memiliki kompetensi yang baik,” pungkas Amrodji.