Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Jawa Timur mengadakan Workshop Jurnalistik, 17-19 Maret 2017 guna mengoptimalkan peran komunikasi, informasi, dan media. Kegiatan ini digelar di Aula Pondok Pesantren Sabilurrosyidin Surabaya dan dihadiri oleh 100 perwakilan dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Literasi media ini sangat penting di tengah simpang siur dan carut marutnya informasi maupun berita yang beredar di berbagai media baik cetak dan elektronik. Berbagai kepentingan politik, golongan, bahkan kelompok pun tak terlepas dari peran media yang disajikan terhadap masyarakat. Hal inilah yang mendasari LDII untuk memberikan pemahaman mengenai literasi dalam bermedia.
Dalam dunia jurnalistik diperlukan kemampuan wartawan atau jurnalis yang mumpuni. Seorang jurnalis harus dapat percaya diri kemudian dituntut untuk mempunyai wawasan dan pengetahuan yang minimal setara dengan narasumber yang akan diwawancarai. Langkah ini dapat ditempuh melalui dengan banyak membaca buku pengetahuan sesuai bidangnya dan mencari referensi informasi dari berbagai sumber.
“Kemampuan dalam menginvestigasi sebuah kasus dan permasalahan juga mutlak dibutuhkan bagi wartawan yang idealis. Hal itu dibutuhkan jika wartawan menemukan sebuah kejanggalan ketika akan memuat suatu berita yang belum berimbang,” ujar H. Imawan Mashuri sebagai salah satu narasumber yang juga Komisaris Jawa Pos Group.
Imawan Mashuri pun menaruh harapan terhadap potensi LDII. “Harapan ke depan, LDII dapat menyajikan berita baik tentang perkembangan internal LDII sendiri maupun mengenai berita umum khususnya berita yang dapat mengangkat kearifan budaya lokal di daerah-daerah. Sebab, pusat informasi yang dapat dikonsumsi khalayak yang berkualitas ada di daerah-daerah,” tutur Imawan Mashuri dalam sesi materi Forum Dialog Jurnalistik.
Lebih lanjut ia memandang bahwa LDII merupakan organisasi masyarakat Islam yang moderat yang telah terstruktur rapi dalam hal perekonomian. Selain itu, Imawan menilai LDII memiliki peran vital dalam memberikan corak warna kehidupan beragama dalam bingkai NKRI. LDII memberikan contoh dalam ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathoniah yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat umum.
“Menariknya, menurut hemat saya LDII tidak larut dalam kontestasi politik di negeri ini, melainkan benar-benar menjaga dan meramut para warga LDII untuk memperoleh ilmu dan kajian-kajian agama Islam yang berdasarkan aturan yang sudah tertulis di dalam Kitabullah (Al Quran) dan Sunnatullah (Al Hadist),” tegas Imawan Mashuri ketika diwawancarai oleh Lines Jatim.
Dalam workshop ini peserta diajarkan beragam hal tentang jurnalistik, mulai dari teknik menulis berita, fotografi, video berita, dan teknis pengelolaan website. Selain Imawan Mashuri dari Grup Jawa Pos, ada Ali Mustikasari blogger yang juga pengurus Biro Komunikasi, Informasi, dan Media DPW LDII Jawa Timur. Selain itu ada juga Ludhy Cahyana Ketua Departemen Komunikasi, Informasi, dan Media DPP LDII serta Adi Wijaya yang menjadi wartawan di Trans7.
Pasca pelatihan, seluruh peserta diharapkan bisa memperkuat tim media di masing-masing DPD LDII kabupaten/kota. Untuk melatih kemampuan pasca pelatihan, panitia acara sekaligus mengadakan pembukaan Jambore ICT LDII Jawa Timur 2017 di hari terakhir workshop. Jambore ICT ini merupakan lomba penulisan artikel, SEO berdasarkan tag kata kunci yang ditetapkan panitia lomba. Lomba ini juga untuk memacu kreativitas dan profesionalitas peserta dalam menghasilkan tulisan dan blog/website yang orisinal, bukan plagiat karya orang lain. (M. Fauzi Wibowo)
Alhamdulillah dapat ilmu lagi dari workhsop jurnalistik LDII Jawa Timur. Alhamdulilah Jaza Kumullohu Khoiro
Aamiiin…semoga ilmunya bermanfaat dan barokah.