Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lamongan, Dianto Wibowo, membuka deklarasi anti radikalisme dan terorisme, Sabtu (26/3). Deklarasi damai tersebut merupakan inisiatif tiga organisasi pemuda Lamongan, yakni GP Ansor, PD Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda LDII.
Dianto mengapresiasi kegiatan deklarasi tersebut. Aksi tiga organisasi pemuda tersebut dianggapnya membantu pemerintah menangkal paham radikal. “Deklarasi ini merupakan satu hal yang sangat luar biasa karena pertama kali digelar di Indonesia,” katanya.
Menurutnya, paham radikal terorisme menyebabkan disintegrasi, sehingga semuanya wajib waspada dengan penyebarannya. Ia mendorong warga negara Indonesia harus menjaga ketahanan diri bangsa agar terorisme tidak menjadi pilihan, dengan tetap mengingat kembali konsensus negara.
“Dimulai dari deklarasi damai Jogo Sugio ini dapat menggugah semangat dalam rangka memelihara persatuan Indonesia dan mewujudkan Indonesia damai,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Deklarasi Damai, Khafid Nurfahrudin, mengatakan aksi tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjaga kerukunan di masyarakat, khususnya tingkat kecamatan, maka kami sepakat deklarasi damai jaga di Kecamatan Sugio.
“Tiga organisasi ini masing-masing memiliki induk, sehingga ada karakter yang berbeda, tapi tetap saling menghargai. Ini merupakan langkah awal mencegah paham radikal yang nantinya akan terjadi terorisme,” pungkasnya.
Khafid menegaskan, GP Ansor, PD Pemuda Muhammadiyah, dan Pemuda LDII sepakat menolak adanya paham terorisme dan radikalisme.
Sementara itu, Wakil Ketua Pemuda LDII Lamongan, Hilal Habib mengaku bangga dipercaya menjadi tuan rumah deklarasi damai anti radikalisme. Ia menerangkan, acara deklarasi memiliki tiga makna.
Pertama, sebagai ajang silaturahim yang dapat mempererat tali persaudaraan antar tiga organisasi pemuda di Kecamatan Sugio, khususnya di Lamongan.
Kedua, untuk menyamakan persepsi bahwa paham radikalisme dan terorisme sangat berbahaya jika dibiarkan. Ketiga, menjaga ukhuwah islamiyah serta mempererat persatuan dan kesatuan di antara pemuda.
“Maka tiga organisasi pemuda sepakat untuk bersama-sama menolak paham radikalisme dan terorisme di Kecamatan Sugio, Lamongan,” tegasnya.
Acara yang digelar di Aula Al Karim PC LDII Sugio, Lamongan, itu dihadiri Forkopimda, Pengurus DPD LDII Lamongan, Muspika Sugio, Kepala Desa Sugio, Wakil Ketua MUI, Ketua DMI, Ketua KNPI, Ketua MWC NU, ketua PC Muhammadiyah dan Ketua PC LDII. Peserta yang hadir dari GP Ansor 15 orang, Pemuda Muhammadiyah 7 orang dan pemuda LDII 20 orang.