Pilkada serentak akan digelar 9 Desember 2020. DPW LDII Jatim sebagai ormas Islam menyikapi pilkada dengan menggelar Konsolidasi Organisasi, Selasa malam (10/11) di Surabaya. Acara yang digelar secara daring ini diikuti oleh perwakilan pengurus DPW dan DPD LDII serta dewan penasehat di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso menekankan bahwa secara organisasi LDII netral aktif, “LDII tidak berafiliasi dengan parpol atau calon kepala daerah manapun. Tapi, warga LDII didorong untuk menyalurkan aspirasi politiknya dan dilarang golput atau tidak memilih,” ujar Chriswanto.
Konsolidasi ini penting untuk menjaga situasi tetap kondusif dan tenang menjelang dan saat pelaksanaan pilkada serentak nanti. Tiap warga LDII berhak memiliki pilihan politik sendiri. Namun, pilihan tersebut bukan representasi sikap dan pilihan LDII sebagai ormas.
Senada dengan Chriswanto, Ketua DPW LDII Jatim, Amrodji Konawi menambahkan, “Netral itu artinya tidak ada keberpihakan secara kelembagaan. Secara perorangan silakan, tetapi secara kelembagaan LDII tidak berpihak kepada siapapun,” papar Amrodji.
Lebih lanjut Amrodji mengatakan, “Aktif ini berarti kami akan memerintahkan kepada seluruh anggota LDII untuk turut mempergunakan hak suaranya. Jadi, LDII tidak boleh golput,” tambahnya.
Di Jawa Timur, setidaknya ada 19 kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada serentak tahun ini, yakni Sumenep, Trenggalek, Surabaya, Banyuwangi, dan Kabupaten Blitar. kemudian ada Kota Blitar, Kabupaten Malang, Ngawi, Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan, Tuban. Disusul Lamongan, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo, Jember, Situbondo, Gresik dan Kabupaten Kediri.
Warga LDII yang berada di tiap kabupaten/kota yang menggelar pilkada serentak tersebut diharapkan bisa menyalurkan aspirasinya dan tidak golput. “Ketika kita golput, itu sama dengan tidak menggunakan hak kita, berarti kita juga tidak mempunyai sikap dalam pilkada itu,” tambah Amrodji.