LDII Situbondo menggelar pengajian sekaligus silaturahim bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang bertempat di Masjid Nurul Haq, Patokan, Situbondo, Minggu (9/10). Dalam pengajian tersebut menekankan agar meneladani Rasulullah SAW dengan menguatkan ukhuwah demi keutuhan bangsa dan negara.
Wakil Ketua DPD LDII Situbondo H Hartono dalam sambutannya mengatakan bahwa LDII mengedepankan urusan kebangsaan di atas segalanya. Hal ini tertuang dalam program delapan klaster LDII yang telah dicanangkan saat MUNAS IX/21 di Jakarta.
“Bangsa Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari berbagai agama, suku, budaya, dan RAS. Maka masalah kebangsaan menjadi prioritas bagi LDII demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya mewakili Ketua DPD LDII Situbondo.
Di hadapan jamaah pengajian, Hartono memaparkan delapan klaster kontribusi LDII untuk bangsa yaitu Kebangsaan, Keagamaan, Pendidikan, Ekonomi Syariah, Kesehatan Herbal, Ketahanan Pangan dan Lingkungan, Teknologi Digital dan Energi Baru Terbarukan.
Ia mengungkapkan kerukunan agama dan antar umat beragama di Kabupaten Situbondo terjalin dengan baik, sehingga kondisi aman dan kondusif. MUI menjadi salah satu jembatan untuk menciptakan kerukunan tersebut.
“Sudah saatnya sekarang seluruh ormas Islam untuk terus-menerus merawat dan membina ukhuwah dan membangun bangsa tanpa saling melihat perbedaan,” ajaknya.
Ketua Umum MUI Situbondo, Habib Muhammad Abubakar Al Muhdar, dalam tausyiahnya menjelaskan majelis taklim adalah salah satu sarana untuk menjalin ukhuwah Islamiah.
“Dalam beragama jangan sampai ada perpecahan, hanya karena ada perbedaan dan perselisihan membuat ibadah kita menjadi tidak nyaman,” tutur Habib Abubakar.
Ia menyerukan sebagai umat Islam wajib menjaga kerukunan, kekompakan dan keharmonisan dalam beragama dan antar agama. Sebab, menyatukan suatu perbedaan membutuhkan usaha yang begitu besar.
Menurut Habib Abubakar, suatu perbedaan tidak dapat dihindarkan. Ia menyarankan agar perbedaan menjadi kesatuan dalam bingkai NKRI yang tak bisa dipisahkan. “Maka dari itu, MUI menekankan, jauhi perselisihan dan perbedaan-perbedaan yang ada di antara umat beragama, jangan mencari-cari perbedaan,” pesannya.
Ia juga mengapresiasi upaya LDII dalam membangun sumberdaya manusia dan kaderisasi. Ia berharap pengkaderan seperti itu tetap dijaga dengan baik.